Suara.com - Prabowo Subianto dinilai ditinggalkan orang terdekat satu persatu, terakhir Muchdi PR atau Muchdi Purwoprandjono dinilai meninggal. Muchdi PR adalah orang dekat Prabowo.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily menilai dukungan Wakil Ketua Umum Partai Berkarya, Muchdi PR ke Jokowi menunjukan tidak solidnya partai koalis Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Ace mengatakan dukungan Muchdi PR merupakan bentuk objektivitas terhadap prestasi Jokowi sebagai pemimpin.
Ace mengatakan sebagai seorang yang dikenal memiliki kedekatan dengan Prabowo, Muchdi PR justru mendukung Jokowi. Hal itu, kata Ace sebagai bukti kalau Jokowi memang pantas untuk didukung kembali menjadi presiden atas prestasinya.
"Muchdi PR selama ini dikenal sangat dekat dengan Prabowo. Itu artinya orang dekat Prabowo saja sudah meninggalkan Prabowo, apalagi rakyat," kata Ace kepada wartawan, Senin (11/2/2019).
Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Akan Memberikan Ceramah di Sidang Tanwir Muhammadiyah
Terkait hal itu, Ace menilai Muchdi PR sudah pasti memiliki alasan dan objektivitas tersendiri dalam melihat kinerja pemerintahan sampai pada akhirnya memutuskan mendukung Jokowi. Seperti halnya, 1000 purnawirawan lainnya yang mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi.
Ace berharap adanya dukungan dari salah satu pendiri Partai Gerindra tersebut dapat memberikan dampak positif bagi pasnagan Jokowi - Maruf Amin.
"Bagi kami, siapapun yang memberikan dukungan, tentu harus kami terima dengan tangan terbuka," ucapnya.
Sebelumya, Muchdi PR hadir dalam acara deklarasi dukungan 1000 perwakilan purnawirawan TNI-Polri untuk Jokowi - Ma'ruf Amin di Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/2) kemarin.
Selain Muchdi PR, purnawirawan yang hadir di antaranya, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, Jenderal (TNI) Subagyo HS dan Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh. Kemudian, Laksamana Madya TNI (Purn) Freddy Numberi dan Marsekal (TNI) Agus Supriyatna, Jenderal Pol (Purn) Bimantoro, Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi dan Jenderal Pol (Purn) Da'i Bachtiar.
Baca Juga: JATAM: Duit Kampanye Jokowi dan Prabowo Diduga Hasil Bisnis Tambang
Pertengahan 2008, Muchdi PR menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. Muchdi PR dianggap bertanggung jawab atas kematian Munir. Dalam persidangan yang sama, terungkap bahwa pada saat Muchdi PR menjabat sebagai Danjen KOPASSUS menggantikan Prabowo, ia justru membebaskan para aktivis yang ditangkap. Pada 31 Desember 2008, Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menvonis Muchdi PR bebas murni dari segala dakwaan.