Demonstran Perempuan Tunggang Langgang Diberondong Gas Air Mata

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 11 Februari 2019 | 12:52 WIB
Demonstran Perempuan Tunggang Langgang Diberondong Gas Air Mata
Ilustrasi demonstrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasukan keamanan Sudan pada Minggu menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan ratusan orang yang melakukan aksi protes terhadap penahanan kaum perempuan pada aksi sebelumnya, demikian menurut keterangan saksi.

Para demonstran yang kebanyakan perempuan muda, meneriakkan: "Hidup perjuangan perempuan Sudan" dan "Mundur, itu saja", salah satu slogan utama yang menyerukan agar Presiden Omar al-Bashir mundur. Slogan tersebut terus diteriakan selama aksi protes yang melanda Sudan sejak 19 Desember 2018 lalu.

Pasukan keamanan yang berjaga di lokasi, di Omdurman, kota terbesar Sudan yang berada di seberang ibu Kota Khartoum dan Sungai Nil, terlihat menahan perempuan muda dan membawanya ke dalam truk yang berjumlah sedikitnya empat kendaraan.

Para demonstran mencoba berjalan menuju penjara besar khusus wanita sebelum pasukan keamanan bergerak.

Baca Juga: Mahesh Anand, Aktor Bollywood Spesialis Penjahat Tewas Mengenaskan

Aksi protes yang menjalar ke seluruh Sudan dipicu kondisi ekonomi yang kian memburuk dan memasuki periode kerusuhan yang terus berkelanjutan sejak Omar berkuasa tiga dekade lalu.

Omar dan sejumlah pejabat senior mengadopsi bahasa yang lebih halus tentang demontrasi, termasuk janji untuk membebaskan demonstran yang ditahan, namun pasukan keamanan terus membubarkan aksi unjuk rasa dan menangkap sejumlah orang.

Di lingkungan Was Nubawi di Omdurman pada Minggu, para demonstran memblokade jalan, membakar pohon-pohon dan melemparkan batu sebelum pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka.

Saksi mengatakan puluhan dokter juga melakukan aksi protes di dalam rumah sakit milik pemerintah di El-Obeid, ibu kota negara bagian Kordofan Utara, sekitar 360 kilometer barat daya Khartoum, meminta Presiden Omar untuk mundur dari jabatannya. (Antara)

Baca Juga: Slamet Maarif Tersangka Pidana Pemilu, PA 212 Kaitkan dengan Iklan Jokowi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI