Lukisan Hitler Gagal Dilelang, Kenapa?

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 11 Februari 2019 | 05:25 WIB
Lukisan Hitler Gagal Dilelang, Kenapa?
Adolf Hitler. (Shutterstok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lima lukisan yang diklaim telah dilukis oleh pemimpin Nazi, Adolf Hitler, gagal terjual di pelelangan di Jerman.

Rumah lelang Weidler berharap dapat memperoleh 45.000 euro atau sekitar Rp 712,62 juta (1 euro = Rp 15.836) dari lukisan yang paling mahal.

Lelang diadakan di Nuremberg, kota Jerman yang dulu terkenal karena demonstrasi massa Hitler, di mana para pemimpin Nazi kemudian diadili karena kejahatan perang.

Tuduhan pemalsuan merusak lelang dan walikota Ulrich Maly menggambarkannya sebagai "selera buruk".

Baca Juga: Sendok Makan Hitler Dilelang, Laku Seharga Rp 233 Juta

Penjualan itu juga termasuk barang-barang yang konon dimiliki oleh diktator tersebut, termasuk vas dan kursi rotan dengan swastika di lengannya.

Di bawah pemerintahan Hitler (1933-45), Jerman Nazi memulai Perang Dunia II, mengejar kebijakan genosidal yang mengakibatkan kematian sekitar enam juta orang Yahudi dan puluhan juta warga sipil dan pejuang lainnya.

Penampilan simbol-simbol Nazi di depan umum melanggar hukum di Jerman kecuali dalam beberapa konteks, seperti karena alasan pendidikan atau sejarah.

Rumah lelang menyiasati hukum dengan pixelating simbol dalam katalog mereka.

Sayangnya, lusinan karya seni, termasuk beberapa set untuk dijual, disita dari rumah lelang minggu lalu oleh polisi Jerman.

Baca Juga: Siapa Sangka Adolf Hitler Pernah Ajukan Cicilan Demi Mobil Impian

Jaksa penuntut mengatakan total 63 item bertanda tangan "AH" atau "A Hitler" disita karena kekhawatiran pemalsuan.

"Sebuah penyelidikan dibuka terhadap orang-orang yang tidak dikenal atas dugaan pemalsuan dokumen dan upaya penipuan", kata kepala jaksa Nuremberg-Fuerth, Antje Gabriels-Gorsolke kepada AFP dikutip BBC.

Dia membenarkan bahwa rumah lelang telah bekerja sama dan menyerahkan hasil kerja secara sukarela.

Penjualan lukisan yang mengaku berasal dari diktator secara teratur menghasilkan kontroversi dan tuduhan pemalsuan.

Bulan lalu polisi Jerman menyita koleksi yang akan dijual di Berlin karena khawatir akan keasliannya.

Lukisan yang diklaim buatan Hitler gagal dilelang. [AFP/Daniel Karmann]
Lukisan yang diklaim buatan Hitler gagal dilelang. [AFP/Daniel Karmann]

Hitler, yang dua kali ditolak oleh Akademi Seni Rupa Wina, diketahui telah menjual karya seninya di masa mudanya. Puluhan karya yang dikaitkan dengannya, yang dianggap oleh para ahli seni memiliki kualitas buruk, telah terjual selama bertahun-tahun.

Pada 2015, rumah lelang Weidler menjual lebih dari selusin lukisan yang dikaitkan dengan Hitler dengan harga hampir 400.000 euro atau kisaran Rp 6,33 miliar.

Penawar kemudian dilaporkan berasal dari Jerman, China, Prancis, Brasil, dan Uni Emirat Arab.

Pada 2014 rumah lelang menjual cat air Hitler di balai kota Munich dengan harga 130.000 euro atau senilai Rp 2,06 miliar.

Penjualan memorabilia Nazi tetap menjadi topik yang memecah belah di seluruh dunia. Beberapa pembeli mengatakan itu karena alasan historis, tetapi kelompok lain memperingatkan barang-barang juga dibeli oleh anggota kelompok sayap kanan yang mengidealkan rezim.

Tahun lalu, beberapa kelompok yang berbasis di Inggris melobi pengecer online untuk mengatur penjualan memorabilia Nazi dengan lebih baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI