Suara.com - Polemik pemberian remisi kepada I Nyoman Susrama selaku terpidana pembunuh jurnalis Bali masih ramai diperbincangkan hingga saat ini.
Pemberian remisi tersebut dirasa cukup mengagetkan publik terutama insan pers Indonesia ketika Presiden Jokowi menandatangani Kepres 29 tahun 2018 tentang pemberian remisi tersebut.
Dengan pemberian remisi yang kontroversial tersebut, elektabilitas Jokowi diperkirakan bisa menurun karena kekecewaan masyarakat.
"Saya kira dalam iklim politik seperti sekarang jelang pemilu kan pasti kemungkinan (elektabilitas turun) ada saja," ujar Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Abdul Manan saat ditemui di gedung Ditjen PAS, Jakarta Pusat, Jumat (8/2/2019).
Baca Juga: Adi Rusak Motor saat Ditilang Polisi, Pacar: Cukup, itu Motor Kesayanganku
Meski demikian, dirinya tidak bisa memastikan berapa persen elektabilitas Jokowi akan turun pasca kebijakan yang terkesan blunder ini.
"Apakah akan menggerus suara Jokowi, saya kira teman-teman di lembaga survei yang lebih pantas menjelaskan. Kalau saya sih hanya mengira-ngira," terangnya.
Belakangan usulan pencabutan remisi tersebut mulai berdatangan dari kalangan masyarakat, salah satunya AJI sendiri.
Atas banyaknya usul tersebut, pemerintah telah melakukan kajian ulang atas Kepres tersebut dan presiden rencananya akan membatalkan pemberian remisi itu.
"Proses sudah berlangsung, pemerintah akan segera mengambil sikap. Draft Kepresnya sudah ada, Kepres Pembatalan Remisi kepada I Nyoman Susrama," ujar Dirjen PAS Kemenkum HAM, Sri Puguh Budiutami.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Dilaporkan ke Bareskrim Polri