Suara.com - Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya buka suara terkait aksi seorang anggota polisi melilitkan ular ke tubuh seorang lelaki yang sedang diinterogasi karena dituduh melakukan aksi pencurian. Aksi interogasi dengan menggunakan ular itu pun sempat viral di media sosial.
Menurutnya, aksi itu dilakukan lantaran warga Jayawijaya, Papua resah dengan marak kasus pencurian dan peredaran minuman keras di lingkungan mereka. Bahkan dia mengklaim, aksi interogasi dengan ular itu pun mendapatkan dukungan dari masyarkat sebagai efek jera kepada para pelaku yang melakukan aksi kejahatan.
"Ini sempat viral di media sosial, dibesar-besarkan di daerah lain. Di sini masyarakat mendukung. Ular jinak, tidak berbisa, tidak menggigit dan setelah diberikan ular, pencuri itu mengakui perbuatannya," kata Ananda seperti dikutip dari Antara.
Ananda mengatakan, tindakan anggotanya itu atas inisiatif sendiri untuk mengungkap pencurian. Dia juga mengklaim tidak ada aksi pemukulan saat mereka berhadapan dengan orang mabuk yang ditangkap warga karena diduga melakukan aksi pencurian.
Baca Juga: Tak Ikut Merayakan, AJI Indonesia Kritik Hari Pers Nasional PWI
"Tidak ada pemukulan, hanya sebatas menakuti dan kami akan menindaktegas anggota kami," katanya.
Sebelumnya viral di media sosial, seorang anggota polisi melilitkan ular dengan panjang sekitar satu meter lebih ke tubuh seorang pria yang ditangkap oleh masyarakat, di Sinakma lalu diserahkan kepada polisi, karena mencuri. Lelaki yang dalam keadaan mabuk itu kemudian diinterogasi, ketika ular berada di badannya, yang bersangkutan mengakui perbuatannya.