Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin mengaku tidak khawatir mendengar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menggelar rapat konsolidasi pemenangan di Solo, Jawa Tengah. Mereka yakin elektabilitas Jokowi - Ma'ruf masih ungggul di Jawa Tengah.
Wakil Ketua TKN Jokowi - Maruf Amin, Arsul Sani mengklaim elektabilitas Jokowi - Maruf mencapai 60 persen di Jawa Tengah. Ia menyebut BPN Prabowo - Sandiaga fokus untuk meraup suara karena elektabilitas capres dan cawapres nomor urut 02 di Jateng disebut masih kecil.
"Kita kan tidak khawatir. Kita wajar saja itu kan artinya begitu 02 itu fokus ke satu daerah dia mengakui (elektabilitas mereka) masih sangat rendah," kata Arsul di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jumat (8/2/2019).
"Kita lihat juga pemilih Jawa Tengah itu pada umumnya adalah pemilih yang tenang tapi sudah fix jadi kalaupun ada pergeseran itu sedikit," tambahnya.
Baca Juga: Idap Kanker Stadium Akhir, Jo Bisa Bertahan dan Hamil 8 Tahun Kemudian
Politikus PPP ini kemudian menyinggung terkait Sudirman Said yang berhasil mematahkan hasil survei pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018 lalu. Hal itu justru menurut Arsul karena didorong oleh suara dari PKB serta suara Nahdlatul Ulama (NU) yang mendukung pasangan Sudirman Said saat itu yakni, Ida Fauziyah dari PKB.
"Pada saat itu misalnya di Jateng pak Sudirman Said itu pasangannya dengan yang dari PAN atau PKS nggak bakal mencapai segitu. Kenapa? PKN ini partai nomor 2 terbesar di Jateng setelah PDIP," kata Arsul.
Untuk diketahui hari ini Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga menggelar rapat konsolidasi di Solo, Jawa Tengah. Rapat itu membahas langkah-langkah BPN meraup suara di lumbung PDI Perjuangan untuk Jokowi.