Infografis
Suara.com - Ahmad Dhani telah dijebloskan ke dalam penjara, mengetahui hal tersebut, pihak keluarga Robby Yasser Affan yang merupakan korban kecelakaan maut Dul mengaku prihatin.
Di mata pihak keluarga Robby, Ahmad Dhani tidak bersalah dan tidak perlu dijatuhi hukuman 1,6 tahun kurungan penjara.
Namun pihak keluarga Robby mengaku tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa memberikan dukungan doa kepada Ahmad Dhani. Hal itu dikatakan Hade, mantan istri dari Robby.
"Semoga mas Dhani dan keluarga kuat menjalani cobaan ini," ujarnya kepada Suara.com, Jumat (8/2/2019).
Baca Juga: Jaksa Ungkap Detik-detik Ahmad Dhani Ucapkan Ujaran Idiot
Ahmad Dhani di mata Hade dinilai sebagai sosok yang baik dan bertanggung jawab. Pasalnya, Dhani memenuhi janjinya untuk membiayai uang sekolah putra Robby yakni Alief Muhammad Belfast hingga bangku kuliah.
Sekedar mengingatkan, Robby adalah satu dari tujuh korban tewas kecelakaan maut yang melibatkan anak bungsu Dhani yakni Abdul Qodir Jaelani atau yang akrab disapa Dul di jalan tol Jagorawi pada tahun 2013 lalu.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Ahmad Dhani berjanji membiayai kebutuhan sekolah anak dari para korban yang sebagian besar adalah kepala keluarga sampai bangku kuliah.
Selama enam tahun sejak kecelakaan itu terjadi, pembayaran selalu tepat waktu dan tidak pernah bolong. Pembayaran perbulannya dilakukan oleh asisten Ahmad Dhani melalui transfer.
"Masih bulanannya masih di kasih, memang saya lihat dia mau bertanggung jawab," katanya.
Baca Juga: Tangisi Ahmad Dhani di Konser Reuni Dewa 19, Dul Jaelani : Makasih Ayah....
Bahkan setelah Ahmad Dhani dijatuhi vonis, pentolan Dewa 19 ini masih tetap memenuhi janjinya membiayai ongkos pendidikan putra Robby. Hal itu dikatakan Dhani melalui asistennya kepada Hade.
"Saya sih ada komunikasi sama asistennya mas Dhani tiap bulan gitu. Katanya Insyaallah lancar bulanannya. Jadi ibu nggak usah khawatir mas Dhani dipenjara," jelasnya.
Seperti diketahui pada Senin (28/1/2019) kemarin, Ahmad Dhani divonis hukuman 1 tahun 6 bulan penjara setelah dinyatakan terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan telah menimbulkan permusuhan individu atau kelompok tertentu akibat cuitannya di Twitter.
