Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi dengan magnitudo 5,7 di laut wilayah sebelah barat laut Kabupaten Halmahera Barat, Kamis (8/2/2019) dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar oblique naik (oblique thrust fault).
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,58 LU dan 126,43 BT atau berlokasi di laut pada jarak 128 kilometer arah Barat Laut Kota Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara dengan kedalaman 39 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi batuan pada lempeng laut Maluku," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG Rahmat Triyono seperti dikutip Antara.
Guncangannya dilaporkan dirasakan di Manado, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Bitung, dan Ternate III-IV MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut, sementara hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya.
Dia juga mengajak masyarakat menggunakan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.