Isu Jokowi Pakai Konsultan AS, BPN: Prabowo Pilih Konsultan dari Bojong

Kamis, 07 Februari 2019 | 20:52 WIB
Isu Jokowi Pakai Konsultan AS, BPN: Prabowo Pilih Konsultan dari Bojong
Juru Bicara Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Sufmi Dasco Ahmad, (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Direktorat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Sufmi Dasco Ahmad ikut berkomentar soal adanya isu Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi yang menggunakan konsultan asing Stanley Bernard Greenberg. Menurutnya, lebih baik Jokowi menggunakan konsultan dari Solo.

Dasco mengungkapkan kalau seharusnya para kandidat capres - cawapres tidak perlu menggunakan konsultan asing. Pasalnya, banyak putera - puteri bangsa yang juga handal memberikan masukan-masukan untuk paslon.

"Ya kalau sekarang kami lebih baik pakai putra - puteri bangsa aja. Pak Prabowo pakai konsultan di Bojong Koneng, ya kan, pak Jokowi pakai konsultan Solo kek," kata Dasco di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Kamis (7/2/2019).

Menurutnya, semestinya para paslon bisa memberikan ruang kepada anak-anak muda ketimbang harus menggunakan jasa konsultan asing untuk kepentingan politik di Pilpres 2019. "Sudah, kasih pekerjaan ke anak bangsa, ngapain kasih orang asing, (putera - puteri) kita pinter gitu loh," pungkasnya.

Baca Juga: Hasil Hari ke-2 Tes Pramusim MotoGP: Vinales Tercepat, Marquez Melorot

Diketahui, nama Stanley Bernard Greenberg tercacat sebagai salah satu kontributor di sebuah situs lembaga konsultan di politik Amerika Serikat, The Political Strategist. Stanley juga diketahui merupakan mitra pendiri di Greenberg Quinlan Rosner Research (GQR), sebuah perusahan riset dan kampanye politik yang bermarkas di Washington D.C.

Dalam situs itu, nama Presiden Jokowi pernah menggunakan jasa konsultan Stanley. Adapun pemimpin negara yang pernah menjadi klien Stanley Greenberg di antaranya seperti Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Senator sekaligus eks Menlu AS John Kerry, Kanselir Jerman Gerhard Shroder, Presiden AS Bill Clinton, Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Wakil Presiden AS Al Gore, dan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI