Tragis, Satu Keluarga Tewas Saat Antar Anak ke Sekolah

Kamis, 07 Februari 2019 | 19:25 WIB
Tragis, Satu Keluarga Tewas Saat Antar Anak ke Sekolah
Satu keluarga tewas akibat inisiden kecelakaan. (Kanalkalimantan.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu keluarga tewas akibat insiden kecelakaan di Jalan PM Noor, Kelurahan Sungai Ulin, Kecamatan Banjarbaru Utara, Banjarmasin, Kamis (7/2/2019) sekitar pukul 06.45 Wita. Tragisnya, kecelakaan maut itu terjadi saat Poldin Pajaitan (39) bersama istrinya, Susilawati Tamba (36) sedang mengantarkan ananknya berinisial MMP (6) ke sekolah.

Bahkan, para korban nyaris terlindas lantaran kecelakan itu terjadi bersamaan saat rombongan truk TNI melintas secara berlawanan arah. 

Dari informasi yang didapat kanalkalimantan.com--jaringan Suara.com, Susilawati turut ikut dibonceng Poldin karena turut diantar menuju kantornya sembari mengantar MMP ke sekolah. Poldin diketahui berprofesi sebagai satpam di Gereja Katholik Banjarbaru.

Kepala Satuan (Kasat) Lantas Polres Banjarbaru AKP Gustaf mengatakan, kecelakaan bermula saat Poldin (39) yang mengendarai sepeda motor Suzuki Nex DA 6567 berbelok ke kanan menuju arah Simpang 4 Kota Banjarbaru dan menabrak pintu mobil Avanza bernopol DA 7991 TPB yang sedang terparkir di tepi jalan.

Satu keluarga tewas akibat inisiden kecelakaan. (Kanalkalimantan.com)
Satu keluarga tewas akibat inisiden kecelakaan. (Kanalkalimantan.com)

Akibat tabrakan itu, korban terlempar di jalan saat bersamaan dengan iringan truk TNI. Untungnya, pada peristiwa tersebut rombongan mobil TNI berhasil menghindari tabrakan dengan korban yang sudah tergeletak di jalan. Meskipun, motor korban yang terpisah beberapa meter dari korban sempat terlindas hingga menyebabkan ban belakang truk TNI tersebut robek.

AKP Gustaf menjelaskan, saat itu cuaca sedang hujan dan korban mengendarai motor dalam kondisi kecepatan tinggi.

"Cuaca hujan saat itu dan jalanan licin, korban melaju cukup kencang saat itu," kata dia.

Dalam situasi tersebut, Edi Supriatno, pengemudi mobil Avanza yang sedang parkir di badan jalan tiba-tiba membuka pintu mobil untuk keperluan membuang sampah di sekitar lokasi kejadian.  "Pintu mobil dari kursi supir baru terbuka setengah dan langsung ditabrak oleh korban," lanjutnya.

Ketiga korban yang terhempas ke aspal dan nyaris disambar rombongn truk TNI yang datang dari arah berlawanan. Beruntung, truk tersebut berhasil menghindar dari para korban yang terjatuh. Namun ban belakang truk sempat menabrak motor korban yang mengakibatkan ban belakangnya robek.

Aparat TNI dan warga sekitar yang menyaksikan peristiwa tersebut, langsung mengevakuasi korban untuk dilakukan penanganan medis. Namun sayang, Susilawati tewas di lokasi dengan luka di bagian kepala. Ketiga korban pun kemudian dibawa oleh pihak TNI ke Rumah Sakit Lembayung dan Rumah Sakit Idaman Banjarbaru. Nahasnya, Poldin dan MPP (6) juga tidak terselematkan.

Peristiwa tragis ini menjadi perhatian masyarakat. Bahkan banyak juga yang menanyakan terkait jalan PM Noor tersebut bukan akses jalan untuk 2 arah.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Banjarbaru Ahmad Yani Makkie menjelaskan, pola Jalan PM Noor tersebut direncanakan hanya satu arah. Namun masyarakat selama ini menggunakan jalan tersebut dua arah.

“Kita turut berduka atas kejadian ini, kami secepatnya untuk membahas kepastiannya akses jalan itu dengan Forum LLAJ. Nantinya Jalan PM Noor itu hanya bisa dilalui dari pengendarah arah Banjarbaru, sedangkan pengendara yang mau menuju ke arah Banjarbaru harus melewati Jalan Bhayangkara di depan SPN Banjarbaru,” bebernya.

Terkait siapa yang bersalah dalam peristiwa yang menewaskan satu keluarga ini, AKP Gustaf masih belum bisa memastikan hal tersebut. Ia mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pemanggilan para saksi. "Kita masih lakukan penyelidikan dan pengemudi Avansa atas nama Edi Supriatno saat ini kita amankan, tidak ditahan,” tandasnya.

Sumber: Kanalkalimantan.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI