Suara.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru terkait pergeseran dukungan Pilpres di enam kantong suara. Dari survei tersebut, elektabilitas pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin disebut merosot terutma pada basis pemilih non muslim. Namun demikian, LSI menyebutkan pasangan nomor urut 01 itu mengalami peningkatan elektabilitas pada pemilih minoritas atau non muslim secara signifikan.
Peneliti LSI, Adjie Alfaraby menjelaskan survei yang dilakukan pascapendaftaran capres dan cawapres di KPU pada Agustus 2018 lalu, Jokowi - Ma'ruf memperoleh suara 52,7 persen dari pemilih muslim. Namun, menurutnya, dari hasil survei pada Januari 2019, elektablitas Jokowi-Maruf di kantong pemilih muslim menurun menjadi 49,5 persen. Sebaliknya, kata Adjie pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno justru mengalami peningkatan, yakni dari 27,9 persen menjadi 35,4 persen.
"Jokowi - Ma'ruf mengapa turun di pemilih muslim, ini juga karena, akibat dari kampanye atau framing isu yang muncul ke publik, bahwa pasangan petahana tidak terlalu ramah terhadap Islam. Disisi lain misalnya, sentimen Islam dikaitkan pada pasangan 02. Sehingga memang terjadi kenaikan di pasangan Prabowo - Sandi dan ada penurunan di pasangan Jokowi - Ma'ruf," tutur Adjie di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Kamis (7/2/2019).
Sementara itu, Adjie mengungkapkan meski mengalami penurunan di kantong suara pemilih muslim, Jokowi - Ma'ruf justru mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari responda non muslim atau minoritas, yakni dari 47,5 persen menjadi 86,5 persen. Sedangkan, Prabowo - Sandiaga Uno justru mengalami penurunan yang sangat drastis, yakni dari 43,6 persen menjadi 4,7 persen.
Baca Juga: Cucu Dipenjara, Nenek Zumi Zola Meninggal Dunia
"Pemilih minoritas, karena mereka melihat bahwa psangan 02 terlalu kental dengan isu-isu identitas. Misalnya, akibat daru dukungan PA (Persaudaraan Alumni) 212 dukungan Habib Rizieq Shihab. Kemudian, NKRI bersyariah, itu juga mengapa pemilih minoritas secara berbondong-bondong memilih Jokowi - Ma'ruf," ungkapnya.
Untuk diketahui, survei LSI Denny JA tersebut dilakukan pada 18-25 Januari 2019. Pengumpulan data dilakukan terhadap 1200 responden dengan metode multistage random sampling dan wawancara tatap muka. Adapun, margin of error dalam survei tersebut 2,8 persen.