Menteri Susi Mendadak Deklamasi Puisi Berjudul Kau Bohong

Kamis, 07 Februari 2019 | 15:54 WIB
Menteri Susi Mendadak Deklamasi Puisi Berjudul Kau Bohong
Menteri Susi Mendadak Deklamasi Puisi Berjudul Kau Bohong. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti menciptakan puisi berjudul Kau Bohong. Puisi itu ia bacakan saat berada di tepi dermaga.

Momen membacakan puisi itu dibagikan Menteri Susi kepada warganet melalui akun Twitter miliknya @susipudjiastuti.

Video yang diunggah pada Kamis (7/2/2019) pagi itu, hingga kekinian telah disukai 812 orang dan dikomentari oleh lebih dari 2.300 orang.

“Kegembiraan hari ini,” tulis Susi sambil menambahkan simbol tertawa sebagaimana dikutip Suara.com.

Baca Juga: Cerita Ussy Sulistiawaty Soal Pola Asuh Anak yang Diterapkannya

Dalam video berdurasi singkat yang ia unggah, tampak Susi mengenakan kaos berwarna biru dan kacamata hitam. Di hadapan kamera ia mulai membacakan puisi.

“Untuk seorang kawan spesial dan beberapa kawan yang juga spesial. Judulnya Kau Bohong,” kata Susi mengawali pembacaan puisi.

Dalam puisi yang dibacakannya itu, Susi menyindir sosok ‘kau’ yang berbicara banyak hal kepada orang-orang terdekatnya. Namun, saat ia berusaha megkonfirmasinya, ternyata segala ucapan sosok ’kau’ itu hanyalah kebohongan.

“Kau bilang mama, kawan, papa, dan semua orang dekatku bicara begini dan begitu. Kutanya dan kucek, ternyata kau bohong. Terima kasih,” ungkap Susi.

Seusai puisi itu dibacakan, sejumlah orang yang berada di lokasi tertawa keras melihat aksi Susi. Sang menteri membalasnya dengan tersenyum.

Baca Juga: Gelar Sepak Bola Orang Mini VS Malaysia, Ucok Baba Diterima Menpora

Belum jelas siapa sosok ‘kau’ dalam puisi yang dimaksud oleh Susi. Namun, Susi tampak sepakat dengan perkataan seorang warganet mengenai sosok ‘kau’ dalam puisi ciptaan Susi.

“Dan tak perlu Ibu Susi menjelaskan maksud ‘kau’ dalam puisi ini. Semua pembaca berhak menafsirkan untuk dirinya sendiri. Dan tak berhak menafsirkan maksud pembaca yang lain,” ujar salah seorang warganet.

Cuitan warganet ini  diunggah ulang oleh Susi melalui akun media sosial Twitter miliknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI