“Dan tak perlu Ibu Susi menjelaskan maksud ‘kau’ dalam puisi ini. Semua pembaca berhak menafsirkan untuk dirinya sendiri. Dan tak berhak menafsirkan maksud pembaca yang lain,” ujar salah seorang warganet.
Cuitan warganet ini diunggah ulang oleh Susi melalui akun media sosial Twitter miliknya.