Tak Mudah Menjadi Tionghoa, Saya Dikencingi dan Didiskriminasi

Kamis, 07 Februari 2019 | 15:40 WIB
Tak Mudah Menjadi Tionghoa, Saya Dikencingi dan Didiskriminasi
Puluhan anak milenial Tionghoa Jombang yang merayakan Imlek di diskusi terbuka 'Mendengar Suara Tionghoa Milenial di Kota Santri', Rabu (6/2/2019) malam. (Beritajatim.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Tapi untung ada Gus Dur yang berani membuka borgol politik diskriminatif Pak Harto,” katanya.

Ajakan untuk optimis dan berperan konkrit bagi Jombang juga disuarakan oleh narasumber lain, misalnya Steven, Sandy Dolorosa, dan Susi Indraswari.

“Jangan sampai ketionghoaan kita menjadi penghambat berkreasi menjadikan Jombang lebih baik lagi,” kata Sandy.

Acara yang diselenggarakan GUSDURian Jombang dan JSIF juga dihadiri tokoh agama dan beberapa dosen Tionghoa dari Malang dan Sydney Australia. Sebelum dimulai, acara terlebih dahulu dibuka dengan nyanyian Indonesia Raya. Jajanan a la imlek juga terlihat menjadi suguhan forum tersebut.

Baca Juga: Berselingkuh, Mayat yang Dibopong Joni ke Polsek Ternyata Rekannya

“Kami ingin Tionghoa milenial lebih berani lagi. Itu sebabnya, saya meminta narasumbernya didominasi Tionghoa,” ujar Aan Anshori, penggerak GUSDURian yang ikut memprakarsai acara tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI