Penyidik Dianiaya, KPK Akan Ungkap Kasus Korupsi Papua Sore ini

Kamis, 07 Februari 2019 | 15:27 WIB
Penyidik Dianiaya, KPK Akan Ungkap Kasus Korupsi Papua Sore ini
Juru Bicara KPK Febri Diansyah memberi keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta. [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - KPK bakal memublikasikan perkembangan penyelidikan kasus dugaan korupsi di Papua, Kamis (7/2/2019) sore ini.

Untuk diketahui, penyidik KPK sebelumnya sempat menjadi korban penyerangan saat bertugas melakukan pengumpulan data ketika pejabat Pemprov dan DPRD Papua bertemu di Hotel Borobudur, Jakarta.

"Sore ini kami sampaikan ada yang sudah ditingkatkan ke penyidikan di salah satu wilayah Papua," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/2/2019).

Febri menuturkan, detail dugaan korupsi di Papua tersebut merupakan hasil pengembangan kasus yang sebelumnya telah ditangani KPK.

Baca Juga: Pakai Kaos Tahanan Politik saat Sidang, Apa Maksud Ahmad Dhani?

Febri menjelaskan, khusus daerah Papua, KPK sudah mengungkap sembilan kasus korupsi di tingkat kabupaten, kota, maupun provinsi. Sementara pihak yang terlibat dan menjadi tersangka ada 18 orang.

"Kami akan sampaikan pada publik karena ini hak publik untuk tahu sampai di mana tahapan atau proses perkara dalam kasus dugaan korupsi," tegas Febri.

Febri menyebut KPK menangani kasus korupsi di Papua untuk mendukung pembangunan agar lebih dirasakan oleh masyarakat setempat.

"Karena kalau pembangunan tersebut dikorupsi oleh pejabat-pejabat di sana, ataupun pejabat-pejabat di tempat lain dan juga pihak swasta, maka yang dirugikan adalah masyarakat itu sendiri.”

Untuk diketahui, Sebelumnya KPK tengah menelisik dugaan korupsi dengan mengirim penyidik KPK ke Hotel Borobudur, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Dokter Salah Diagnosis, Gadis 15 Tahun Ini Meninggal karena Diabetes

Namun, dalam penyelidikan tersebut dua penyidik KPK mendapatkan penganiayaan yaang diduga dilakukan oleh pejabat pejabat Provinsi Papua. Kala itu, Pemprov dan DPRD Papua bertemu untuk membahas APBD 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI