Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menceritakan perjuangannya membawa klub polo Nusantara atau Polo Club yang disegani negara-negara tetangga. Prabowo bahkan mengklaim mampu mengubah nasib anak-anak petani menjadi atlet nasional olahraga berkuda.
Prabowo awalnya menceritakan zaman dahulu hanya orang berkulit putih saja yang boleh bermain olahraga polo atau tidak semua orang bisa merasakan berkuda.
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan satu klub polo yang berdiri saat itu ialah Batavia Polo Club. Klub itu biasa berlatih di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat dan dibangun oleh orang asing. Prabowo yang ingin berlatih polo saat itu mau tidak mau harus belajar di sana.
"Waduh saya dalam hati dulu nggak boleh main, polo Lapangan Banteng nggak boleh pribumi masuk, bahkan ada tandanya hinden and inlander, kita di bawah," kata Prabowo di kediamannya di kawasan Hambalang, Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini.
Baca Juga: Ini Dakwaan untuk Ahmad Dhani Terkait Kasus Ujaran Idiot
Prabowo mengaku sempat heran kenapa saat itu klub polo tersebut harus dinamakan Batavia Polo Club dan didirikan di bumi pertiwi. Kemudian saat itu, pemilik Batavia Polo Club ternyata terlilit utang hingga harus menjual klub polonya.
Saat itu Prabowo langsung membeli Batavia Polo Club dan segera mengubah nama menjadi Nusantara Polo Club. Kini Nusantara Polo Club memiliki lokasi latihan di Jagorawi Golf and Country Club, Jalan Karanggan Raya, Cibinong, Jawa Barat.
Saat memiliki Nusantara Polo Club, Prabowo menyebut tidak merekrut anak-anak ningrat untuk dilatih, akan tetapi anak-anak petani.
"Saya didik anak petani, ternyata anak petani lebih berani. Saya bentuklah anak-anak ini namanya anak petani (merasakan) enak juga aku naik kuda jalan-jalan ke luar negeri," ujarnya.
Usahanya membuat klub polo dengan mengumpulkan anak-anak petani pun tak sia-sia. Nusantara Polo Club berhasil menaklukan klub polo dari Brunei Darussalam di mana para atletnya berasal dari anak-anak kerajaan yang identik dengan 'darah biru'.
Baca Juga: Imbas Kebakaran Gedung Telkom, Pembuatan e-KTP Jadi Terhenti
Prabowo juga mengatakan saat itu Nusantara Polo Club sempat mengalahkan tim di-Pertuan Agong Malaysia dan enggan bermain lagi.
"Lawan Malaysia yang sekarang ini jadi pertuan agung, jago polo main lawan tim saya kalah, nggak mau main lagi sama kita. Ini real story," ujar Prabowo sambil terkekeh-kekeh.
Prabowo pun menemukan titik kebanggaan di mana anak-anak petani mampu dilatih hingga akhirnya bisa membanggakan Indonesia di luar negeri. Tidak ada sikap kesombongan yang keluar dari anak-anak petani itu meskipun sudah berhasil membawa nama harum bangsa.
"Akhirnya saya ada kepuasan bangsa Indonesia bukan bangsa yang bisa diinjek. Bangsa kita adalah bangsa yang sederajat dengan bangsa terbaik di dunia," tuturnya.