Deretan Buku Anak Kontroversial, Dari Masturbasi Hingga Istri Simpanan

Kamis, 07 Februari 2019 | 12:46 WIB
Deretan Buku Anak Kontroversial, Dari Masturbasi Hingga Istri Simpanan
Buku SD yang nulis NU sebagai organisasi radikal. (Dokumentasi Robikin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

3. Buku Anak tentang LGBT

Pada akhir 2017, warga kembali digegerkan dengan buku ‘Balita Langsung Lancar Baca’ yang mengandung konten Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Buku yang ditulis Intan Noviana dengan metode Bermain Sambil Belajar itu memasukkan beberapa kalimat yang mengandung makna LGBT.

Dalam buku itu, muncul kalimat ‘Opa bisa menjadi waria, Fafa merasa dia wanita da nada waria suka wanita’. Peredaran buku ini pun langsung ditarik dari pasaran.

4. Buku Anak Konten Masturbasi

Baca Juga: Ini Dakwaan untuk Ahmad Dhani Terkait Kasus Ujaran Idiot

Pada Februari 2017, warga dikejutkan dengan beredarnya buku anak-anak berjudul ‘Aku Berani Tidur Sendiri’ yang memuat konten anak-anak yang sedang melakukan masturbasi.

Penerbit buku Tiga Serangkai Group berdalih ingin mengajarkan pendidikan seks sejak dini kepada masyarakat agar para orang tua bisa membantu memberikan pengertian bila sang anak mengalami kondisi seperti itu.

Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy pun langsung menarik buku itu dari peredaran. Pihak penerbit juga berjanji akan mengembalikan uang atau memberikan ganti buku kepada orang tua yang mengirimkan kembali buku itu ke redaksi.

5. Buku Tentang Istri Simpanan

Medio 2012, beredar buku Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk anak kelas 2 Sekolah Dasar yang memuat cerita mengenai istri simpanan. Buku LKS pelajaran Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta itu menjadikan kisah istri simpanan berjudul ‘Bang Maman dari Kali Pasir’ sebagai teladan dalam buku pelajaran anak.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Para Model Prostitusi Online 'Live Show' di Jakarta

Peredaran buku ini pun menuai protes dari orang tua siswa. Terlebih, dalam cerita pendek pada buku terbitan PT. Media Kreasi, Jawa Timur itu memuat banyak sekali tokoh yang sulit dipahami oleh anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI