Kementan Optimistis Swasembada Gula Dicapai Tahun Ini

Kamis, 07 Februari 2019 | 12:18 WIB
Kementan Optimistis Swasembada Gula Dicapai Tahun Ini
Sekretaris Jenderal Kementan, Syukur Iwantoro, mengunjungi PT. Rejoso Manis Indo, di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong minat investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi gula, guna mencapai target swasembada gula. Berdasarkan catatan Kementan, terdapat 3 pabrik gula yang sudah mulai operasional.

Kapasitas produksi masing-masing mencapai 10.000 TCD, dengan tingkat rendemen 9-12 persen. Jika dihitung, maka dari tiga pabrik tersebut rata-rata menghasilkan 3 ribu ton gula per hari.

"Tingginya minat investasi pada produksi gula menunjukkan bahwa peluang dicapainya swasembada gula sangat besar. Hal ini terlihat dari kapasitas produksi, dengan adanya tambahan 3 pabrik gula yang telah beroperasi di Blitar, Ogan Komering Ulu, dan Bombana," kata Hermanto, peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementan, Syukur Iwantoro, sempat mengunjungi PT. Rejoso Manis Indo, di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, akhir bulan lalu. Menurutnya, 3 pabrik baru itu merupakan bagian dari 9 pabrik gula yang sudah menyatakan komitmen berinvestasi.

Baca Juga: Kementan Minta Daerah Wujudkan Swasembada Pangan di Indonesia

 Pada 2021, akan berdiri lagi pabrik gula dengan kapasitas 10.000 TCD, yakni di Seram, NTT dan Indramayu, Jawa Barat.

Berdasarkan kajian Hermanto terhadap data produksi GKP 2017 dan 2018, masing-masing mampu memenuhi 72,35 persen dan 67,41 persen jumlah konsumsi. Jika merujuk pada kriteria FAO, suatu negara dinyatakan swasembada jika produksinya minimal mencapai 90 persen dari kebutuhan nasionalnya, maka Hermanto optimistis, swasembada bisa diraih lebih cepat.

"Hadirnya beberapa industri gula baru sejak tahun 2017, peremajaan pabrik gula lama, khususnya pabrik gula milik BUMN yang hampir semuanya peninggalan Belanda, serta akan dilakukannya perluasan lahan tebu, diharapkan swasembada gula dapat tercapai pada 2019," katanya.

Hermanto menerangkan, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam mengembangkan agroindustri gula. Pengembangan agroindustri tersebut, secara nasional akan mendorong percepatan pencapaian swasembada gula, dan sekaligus akan memberikan dampak nyata yang dirasakan hasilnya oleh petani, maupun masyarakat konsumen.

Oleh karena itu menurutnya, diperlukan strategi kebijakan yang komprehensif, baik dalam upaya mencapai swasembada gula maupun menjaring investasi untuk pengembangan agroindustri gula.

Baca Juga: Kementan Fokus Genjot Produksi Beras dalam Negeri

"Dalam upaya meningkatkan kapasitas produksi, perlu diperhatikan misalnya permanfaatan varietas unggul baru dan teknologi yang lebih efisien, perbaikan infrastruktur, hingga pembenahan SDM. Kita sudah identifikasi dan siapkan semuanya," kata Hermanto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI