Kontroversi Puisi Fadli Zon Doa yang Ditukar, Misteri Sosok Pembegal Doa

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 07 Februari 2019 | 07:50 WIB
Kontroversi Puisi Fadli Zon Doa yang Ditukar, Misteri Sosok Pembegal Doa
Fadli Zon [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fadli Zon, selain sebagai politikus papan atas Tanah Air, juga dikenal sebagai sosok yang gemar mencipta puisi.

Terlepas dari struktur fisik dan batiniah alias pengimajiannya, puisi-puisi Fadli Zon banyak yang menjadi buah bibir lantaran maknanya yang cenderung kontroversial.

Termutakhir, puisi Fadli Zon yang tengah naik daun ialah “Doa yang Ditukar”. Puisi yang diciptakannya pada tanggal 3 Februari 2019, dibagikan Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya, dan segera menjadi viral serta mengundang polemik.

Fadli membuat puisi tersebut setelah insiden salah doa yang dibacakan salah satu kiai sepuh Nahdlatul Ulama sekaligus tokoh lama PPP Kiai Haji Maimun Zubair alias Mbah Moen.

Baca Juga: Siap Segera Kembali Melatih, Inter Milan Jadi Tujuan Utama Jose Mourinho

Mbah Moen sempat salah menyebut nama saat berdoa di samping Capres nomor urut 1 Jokowi. Tatkala hendak mendoakan Jokowi dalam acara ‘Sarang Berdzikir Untuk Indonesia Maju’ di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Timur, Jumat (1/2/2019), ia justru menyebut nama Prabowo Subianto, Capres nomor urut 2.

Doa itu dibacakan Mbah Moen dalam bahasa Arab dari sebuah kertas kuning. “Ya Allah, hadza ar rois, hadza rois, Pak Prabowo ij’al ya ilahana,” ujar Mbah Moen. Video insiden salah sebut nama dalam doa tersebut viral di media-media sosial.

Siapakah Kau

Dalam puisi gubahannya, Fadli Zon menyindir sosok ‘kau’ yang dianggap telah menambal sulam sebuah doa. Sosok itu sengaja membegal doa dan mengganti nama lantaran berada dihadapan seorang Bandar.

“Doa sakral, seenaknya kau begal, disulam tambal, tak punya moral, agama diobral,” demikian salah satu larik puisi ciptaan Fadli.

Baca Juga: Menteri Sofyan Yakin 10 Juta Sertifikat Tanah Rampung di 2019

Tak hanya sampai di situ, dalam puisinya Fadli juga mengungkapkan sosok ‘kau’ yang telah merevisi doa sehingga doa itu tidak lagi otentik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI