Wakil Bupati melanjutkan Lamongan saat ini memiliki Program inovasi tanam Jagung dan peternakan yang terkenal dengan sebutan TERSAPU JAGAT (Ternak Sapi Usaha Jagung Meningkat).
"Berkat inovasi ini, kita manfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk organik untuk tanaman jagung, sehingga jagung yang dihasilkan menjadi 2 kali lipat meningkat provitasnya menjadi rata-rata sebanyak 10,3 ton per hektar, yang biasanya hanya dengan rata-rata 5-6 ton," tambahnya.
Dengan kondisi hasil panen seperti ini Ketua Kelompok Rekso Mulyo Kecamatan Modo, Tumijo berharap pemerintah dapat membantu dengan cara menjaga stabilitas harga yang baik bagi mereka.
"Kami minta tolong pemerintah untuk melindungi kami ini, sehingga petani bisa menikmati hasil panen dengan harga yang bagus seperti saat ini," pinta Tumijo, mewakili petani.
Baca Juga: Perangi Mafia Pupuk, Kementan Polisikan 20 Perusahaan
Ia menambahkan kalaupun keputusan impor terpaksa diambil, petani berharap dan percaya pemerintah tetap akan memerhatikan kesejahteraan petani.