“Saya tidak bakal menutupi bahwa gereja kita memiliki masalah seperti ini. Tapi apa kita hanya diam atau mendiamkannya? Tidak.”
Sebelumnya, terbitan Women Church World—suplemen yang didistribusikan bersama surat kabar Osservatore Romano dari Vatikan—edisi Februari 2019, memperingatkan bahwa para biarawati korban pelecehan telah diam selama beberapa dekade karena takut akan pembalasan.
Terbitan itu melaporkan, Vatikan menerima laporan tentang para biarawati yang menjadi budak seks para imam atau uskup di Afrika pada era 1990-an.
“Jika Gereja terus menutup mata terhadap skandal itu—diperparah dengan fakta bahwa pelecehan terhadap wanita menyebabkan prokreasi dan oleh karena itu merupakan asal usul aborsi paksa, dan ada anak-anak yang tidak diakui oleh para pendeta—penindasan terhadap para wanita di gereja tidak akan pernah berubah,” demikian editorial terbitan tersebut yang ditulis oleh editor Lucetta Scaraffia.
Baca Juga: Ekonomi Tumbuh 5,17 Persen di Era Jokowi, Kepala BPS : Ini Luar Biasa