Pedagang Burung Pipit Dapat Berkah di Tahun Baru Imlek

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 05 Februari 2019 | 15:56 WIB
Pedagang Burung Pipit Dapat Berkah di Tahun Baru Imlek
Pedagang burung pipit meraup keuntungan saat jualan di Klenteng Hok Lay Kiong saat Tahun Baru Imlek 2570. (Suara.com/Mochamad Yacub Ardiansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pedagang burung Pipit laris manis di Tahun Baru Imlek 2570. Salah satu pedagang yang mendapatkan keberkahan adalah Nana (48).

Pedagang burung pipit di Klenteng Hok Lay Kiong, Jalan Kenari, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat itu sejak pagi tadi membawa 400 burung pipit yang tersimpan di dalam sangkar. Jika sudah terjual 200 ekor, Nana sudah dapat memperoleh Rp 600 ribu.

"Sekarang sudah tinggal di bawah 200 ekor lah, Alhamdulillah Pak, kalau saya baru pertama kalinya jual burung pipit di sini (Klenteng Hok Lay Kiong)," kata Nana, Selasa (5/2/2019).

Nana mengungkapkan, harga burung pipit yang dijual di Klenteng Hok Lay Kiong sama dengan seperti hari biasa saat ia juala keliling atau di lokasi depan Sekolah Dasar (SD).

Baca Juga: Gedung Telkom Kebakaran, Jaringan Telkomsel Lumpuh Total

"Harganya sama saja, cuma Rp 3 ribu per ekor. Ya sekarang mah lumayan saya bawa laris manis. Biasanya mah enggak kayak gini kalau saya muter-muter (lakunya)," tandasnya.

Salah satu umat Kong Hu Chu, Irawan (38) mengatakan jika tanda melepas burung pipit di pada perayaan Tahun Baru Imlek adalah suatu tradisi orangtua dahulu.

Ia menyebut, tradisi melepas hewan ternak adalah tanda sebagai keberkahan hidup di dunia. Tradisi itu biasa disebut umat Tionghoa sebagai kalimat Fungshen.

"Untuk memanjangkan umur kami hidup di dunia ini, dan tradisi leluhur kami," kata Irawan.

Lanjut Irawan, pelapasan makhluk hidup menandakan akan perbuatan baik dalam sesama makhluk hidup. Ia menyebut hal ini bisa dilakukan bukan hanya pada tahun baru China saja.

Baca Juga: Anies Jadikan Dua Anaknya Model untuk Foto dengan Ikan di Pasar

"Setengah bulan sekali kita juga melakukan hal ini, namanya itu Ceit dan Capgo yang merupakan sembayang umat Tionghoa," tandasnya.

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI