Suara.com - Irma Seleky, janda berusia 37 tahun tewas mengenaskan dengan kepala terpenggal di rumahnya, Desa Waelikut, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan, Maluku.
Tak hanya Irma, bayi berusia satu tahun anak Irma juga tewas. Sementara tak jauh dari rumahnya, bocah bernama Fauzan Pontororeng (7) juga tewas bersimbah darah pada Sabtu (2/2) malam akhir pekan lalu.
Polres Buru tak butuh waktu lama untuk membekuk pelaku. Bersama personel Polsek Waesama, polisi menangkap Nela Nurlatu (NN), pemuda desa setempat sehari setelahnya, Minggu (3/2).
Kapolres Buru Ajun Komisaris Besar Ricky Purnama Kertapati mengatakan, sudah menangkap NN terduga pelaku pembunuhan tiga warga di Bursel.
Baca Juga: Gaet Turis, Selandia Baru Kucurkan Rp 185 M untuk Renovasi Toilet Umum
“Tersangka NN sudah ditangkap oleh anggota Polres Buru. Tersangka dibawa ke Mapolres Buru di Kota Namlea untuk proses penyelidikan,” kata Ricky, seperti diberitakan Terasmaluku—jaringan Suara.com, Selasa (5/2/2019).
Untuk diketahui, Irma adalah janda dari almarhum Alim Nurlatu, yang juga tewas dengan kepala terpenggal oleh selingkuhan istri mudanya pada oktober 2018.
Sementara pembunuh Irma dan kedua bocah tersebut, yakni Nela Nurlatu adalah adik sang suami.
Pembantaian Irma dan kedua anaknya tersebut diketahui setelah warga menemukan korban tewas Fauzan di kursi depan rumah seorang warga.
Warga kemudian melaporkan peristiwa ini ke Polsek Waesama. Setelah ditelusuri, terdapat bercak darah Fauzan yang menuntun mereka ke rumah almarhum Alim Nurlatu.
Baca Juga: Tak Diterima Ditilang, Lelaki Gempal Mengamuk dan Ludahi Polisi
Sebelum masuk ke rumah tersebut, warga sempat melempari rumah memakai batu karena takut pelaku pembunuhan masih berada dalam rumah.