Jan Ethes, Balita di Tengah Pusaran Politik

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 05 Februari 2019 | 07:45 WIB
Jan Ethes, Balita di Tengah Pusaran Politik
Karikatur Jan Ethes [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mereka memunyai cukup alasan untuk mempersoalkan Jan Ethes. Juru Bicara BPN Prabowo - Sandiaga, Andre Rosiade mengungkapkan Bawaslu harus memanggil Ketua Tim Cakra 19 yang juga mantan Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto.

Sebab, dari bibir Andi, pernyataan Jan Ethes yang bisa menjadi magnet kuat bagi Jokowi merebut popularitas di Pilpres 2019 khususnya dalam ranah media sosial, muncul untuk kali pertama.

"Kami usulkan Bawaslu menginvestigasi pernyataan saudara Andi Widjajanto itu. Panggil Andi Widjajanto, selidiki, kenapa dia mengatakan hal seperti itu," kata Andre.

Jan Ethes pakai peci kebesaran. (Instagram/@janethes_story)
Jan Ethes pakai peci kebesaran. (Instagram/@janethes_story)

Usulan Andre tersebut bukan hanya berdasarkan ungkapan dari Andi. Akan tetapi, dirinya mengklaim ada upaya menaikkan sosok Jan Ethes untuk lebih populer demi suara pemilih di Pilpres 2019.

Baca Juga: Merasa Difitnah, Farhat Abbas Lapor Balik Elza Syarief ke Polisi

"Terkesan ada narasi membangun persepsi publik ya, mulai dari berbagai acara, media televisi maupun wartawan ya, lalu foto-foto yang tersebar," ujarnya.

"Kenapa kok tiba-tiba Jan Ethes ini dikomersilkan atau dikapitalisasi untuk kepentingan Pilpres, sesuai dengan pernyataan Andi Widjajanto.”

Sementara petinggi Partai Gerindra, Fadli Zon, mengatakan Jokowi telah mengekspolitasi anak dengan sering membawa Jan Ethes dalam kegiatan kerja kepresidenan.

"Kalau dalam tugas ada protokoler sendiri sebagai presiden, dan jangan bawa anak-anak, dieksploitasi untuk kepentingan politik," kata Fadli Zon di Kantor DPP Gerindra, Rabu (30/1) pekan lalu.

Fadli juga menyarankan Jokowi untuk bisa memisahkan kegiatan pribadi, calon presiden, atau presiden.

Baca Juga: Rossi Ingin Lebih Kompetitif, Yamaha Benahi YZR-M1

"Pak Jokowi kan kadang-kadang tidak bisa memisahkan mana sebagai presiden, capres, dan pribadi. Harusnya dipisahkan karena itu menyangkut berbagai protokol dan sebagainya," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI