Suara.com - Polisi telah membongkar kasus prostitusi online yang melibatkan anak-anak di bawah umur. Dari pengungkapan kasus ini, polisi telah menetapkan lima tersangka berinisial HAM, WN ZJ, RM, dan SH yang menjadi admin grup di aplikasi Line bernama Show Time.
Terkait bisnis esek-esek ini, mereka menyajikan pertunjukan porno yang diperagakan pelajar SMA secara langsung kepada ratusan anggota yang tergabung dalam grup tersebut.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan kelima tersangka saling berperan untuk bisa mencari gadis-gadis belia yang mau menjadi model porno di akun grup yang buat mereka.
"Para pelaku membuat grup chat komunitas peadofil, video porno dan prostitusi online. Masing masing admin bekerjasama dalam penyediaan PSK dan konten pornografi bagi para member," kata Edy di Polres Metro Jakarta Barat, Senin (2/4/2019).
Baca Juga: 5 Bisnis Menggiurkan saat Perayaan Imlek
Edy menjelaskan kelima tersangka awalnya mempromosikan akun terdebut lewat pesan berantai di Line. Dalam promosi tersebut, mereka menawarkan kepada warganet untuk masuk ke dalam grup Show Time. Alhasil, grup tersebut sudah memiliki 400 anggota alias member.
"Grup untuk layanan khusus mendapatkan video porno dewasa, ada membernya tersendiri. Kedua, grup yang memberikan video prositusi anak. Ini juga banyak anggota membernya," kata Edy.
Menurutnya, kelima tersangka itu sudah saling mengenal satu sama lain.
"Kelimanya saling kenal," bebernya.
Terkati pengungkapan kasus prostitusi online ini, polisi awalnya membekuk SH dan SJ di kawasan Pamulang, Tangerang pada 18 Januari 2019. Dari pengembangan itu, polisi kemudian menangkap tersangka lainnya, yakni WN, HAM , dan RM pada 22 Januari 2019.
Baca Juga: Dekat sama Gubernur Irwandi, Model Steffy Umrah Bareng sampai Diajak Nikah
Dalam kasus ini, kelima tersangka dijerat pasal Kesusilaan yakni pasal 45 ayat (1) Jo pasal 27 ayat (1) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 perubahan atas UU RI Nomor 11 tahun 2008 tentang ITE dengan pidana penjara maksimal 10 tahun.