Kronologi Lieus Jurkam Prabowo Marah Ditolak Besuk Ahmad Dhani

Senin, 04 Februari 2019 | 19:27 WIB
Kronologi Lieus Jurkam Prabowo Marah Ditolak Besuk Ahmad Dhani
Hasi bidik layar video Lieus Sungkharisma saat mengamuk di LP Cipinang, Jakarta Timur. (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Kampanye Nasional Badan Pemenangan Nasional Prabowo – Sandiaga Uno, Lieus Sungkharisma, membeberkan kronologi saat dirinya ditolak membesuk Ahmad Dhani di Rutan Cipinang Jakarta Timur, Minggu (3/2) akhir pekan lalu.

Lieus mengungkapkan, dirinya sempat mendatangi Rutan Cipinang pada Rabu (30/1) bersama kawan-kawannya, untuk menjenguk Ahmad Dhani.

Namun, dirinya ditolak dikarenakan status Ahmad Dhani yang merupakan tahanan kejaksaan, sehingga harus seizin lembaga tersebut.

Lieus menerima alasan itu, dan membuat surat izin membesuk ke kejaksaan. Dalam surat itu tertulis izin besuk berlaku mulai 1 Februari hingga 8 Februari, dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 16.00 WIB. Pada surat itu pula tercantum Lieus meminta izin membesuk pada hari Minggu.

Baca Juga: Hotman Paris Ingin Beli Saham YouTube, Konten-konten Alay Akan Dihapus

"Enggak masalah, enggak ada catatan enggak boleh datang hari Sabtu hari Minggu," kata Lieus di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).

Pada hari Minggu itulah Lieus bersama tujuh kawannya, termasuk Jaya Suprana, datang kembali ke Rutan Cipinang, Jakarta Timur. Namun, bukannya bisa menjenguk Ahmad Dhani, dirinya malah tertahan di gerbang depan rutan.

Lieus berhasil masuk ke dalam rutan setelah banyak orang  menggunakan sepeda motor masuk.

"Ada motor masuk dibukakan pintu. Saya bilang ini orang kok hebat sekali bisa masuk, padahal enggak bawa surat? Mereka jawab yang masuk itu pegawai. Tapi saya curiga, pegawai kok tak pakai seragam,” jelasnya.

Baca Juga: Serasi dan Kompak, Pasangan Gamer PUBG Ini Naik Pelaminan

Dari situlah amarah Lieus mulai meluap. Alasan pertama ialah dirinya dan Jaya Suprana bersama 6 kawan lainnya tidak diberikan kesempatan untuk duduk dan membicarakan hal tersebut secara baik-baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI