Pasutri WNI Bom Gereja Filiipina, Ini 5 Aksi Teror Bom Lain yang Mencekam

Senin, 04 Februari 2019 | 17:40 WIB
Pasutri WNI Bom Gereja Filiipina, Ini 5 Aksi Teror Bom Lain yang Mencekam
Teroris Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom kembar terhadap katedral Katolik Roma di selatan Filipina, Minggu (27/1) akhir pekan lalu, yang menewaskan sedikitnya 20 dan melukai 100 lainnya. [Vatican News]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi terorisme berupa pengeboman seringkali terjadi tak hanya di Indonesia, melainkan seluruh penjuru dunia. Bahkan, tak tanggung-tanggung, pengeboman juga menyasar ke tempat ibadah beberapa umat beragama.

Termutakhir, masjid di Kota Zamboanga, Filipina Selatan menjadi sasaran pelemparan dua granat pada Rabu (30/1) pekan lalu.

Akibat aksi teroristik ini, dua orang yang sedang tidur di dalam masjid tewas seketika, dan empat orang lainnya mengalami luka-luka.

Sebelum aksi terorisme di masjid, Filipina juga diguncang dengan aksi teror bom di Gereja Katedral Our Lady of Mount Carmel di Pulau Mindanao, Jolo, Filipina pada Minggu (27/1) pagi seusai misa pertama. Dalam insiden itu, 22 orang tewas mengenaskan dan 100 orang lainnya mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan intensif.

Baca Juga: Kenapa Baju Patung Dewi Kwan Im Baru Diganti Jelang Imlek? Ini Alasannya

Pasangan suami istri asal Indonesia disebut sebagai dalang aksi teror bom bunuh diri tersebut. Selain Filipina, aksi pengeboman di tempat ibadah juga terjadi di Indonesia. Dimana saja ya? Berikut ulasannya untuk Anda yang dihimpun dari berbagai sumber.

Pasca tragedi bom bunuh diri Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya mulai direnovasi. (Suara.com/Dimas)
Pasca tragedi bom bunuh diri Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya mulai direnovasi. (Suara.com/Dimas)

1.   Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya

Bom Surabaya menjadi salah satu insiden pengeboman paling mencekam. Bagaimana tidak, aksi teror bom terjadi di tiga gereja di Surabaya dalam kurun waktu berdekatan.

Minggu, 13 Mei 2018 pukul 6.30 WIB, bom meledak di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya, Kecamatan Gubeng, Surabaya.

Berdasarkan rekaman CCTV, diketahui dua orang berboncengan mengendarai sepeda motor dengan membawa ransel melintas di depan gereja dan seketika terjadi ledakan.

Baca Juga: Tarif Tol Trans Jawa Mahal, Luhut: Pada Akhirnya Biayanya Turun, Pasti Itu

Pengeboman terjadi saat jemaat gereja berdatangan ke dalam gereja. Dalam insiden ini 11 orang tewas dan 41 orang mengalami luka-luka.

Akibat ledakan bom di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro Surabaya di sterilkan dari kendaraan. (Suara.com/Yaqin)
Akibat ledakan bom di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro Surabaya di sterilkan dari kendaraan. (Suara.com/Yaqin)

2.   Gereja Kristen Indonesia (GKI), Surabaya

Hanya beberapa menit berselang, ledakan terjadi di Gereja GKI Jalan Diponegoro, Surabaya sekitar pukul 7.15 WIB. Menurut keterangan para saksi, seorang wanita bercadar yang membawa dua anak balita tampak berusaha memaksa masuk ke dalam gereja.

Petugas keamanan berusaha mencegah agar wanita itu masuk ke dalam gereja, dan secara tiba-tiba sang wanita meledakkan dirinya bersama kedua anak di depan gereja.

Polisi  memeriksa setiap sudut gereja Pantekosta di jalan Rajawali, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (17/4). [Antara/Suryanto]
Polisi memeriksa setiap sudut gereja Pantekosta di jalan Rajawali, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (17/4). [Antara/Suryanto]

3.   Gereja Pantekosta, Surabaya

Sekitar 30 menit berlalu, ledakan kembali mengguncang Surabaya. Kali ini Gereja Pantekosta menjadi target sasaran pengeboman yang terjadi sekitar pukul 7.53 WIB.

Berbeda dengan aksi pengeboman di dua gereja sebelumnya, bom di gereja Pantekosta dibawa menggunakan sebuah mobil yang memarkirkan kendaraannya di depan gereja.

Dari ketiga insiden pengeboman di gereja Surabaya, para pelaku bom buuh diri diketahui merupakan satu keluarga.

Ilustrasi bom (Shutterstock).
Ilustrasi bom (Shutterstock).

4.   Gereja Immanuel, Palu

Aksi teror bom juga terjadi di Gereja Immanuel, Palu, Sulawesi Tengah. Pengeboman terjadi pada 12 Desember 2004. Saat itu, ada puluhan jemaat sedang melakukan kebaktian di dalam gereja.

Secara tiba-tiba, muncul seorang pengendara sepeda motor yang melemparkan bungkusan ke dalam gereja. Dalam hitungan detik, bungkusan berisi bom itu meledak dan melukai seorang petugas keamanan hingga mengalami perdarahan hebat.

Foto almarhum Riyanto dan baju seragam Banser NU miliknya yang koyak karena bom. [Net]
Foto almarhum Riyanto dan baju seragam Banser NU miliknya yang koyak karena bom. [Net]

5.   Gereja Eben Haezer, Mojokerto

Aksi teror bom mewarnai malam perayaan natal 2000 silam. Pengeboman terjadi di Gereja Eben Haezer, Mojokerto pada 24 Desember 2000 malam.

Dalam insiden itu, seorang anggota Banser Nahdlatul Ulama yang sedang membantu mengamankan gereja bernama Ahmad Riyanto melakukan aksi heroik menyelamatkan jemaat. Kejadian berawal saat Riyanto menemukan tas ransel berisi kabel-kabel.

Riyanto langsung berteriak “Tiarap!” dan bergegas membawa ransel keluar dari gereja. Namun nahas, bom itu keburu meledak saat masih berada dalam pelukannya. Meski Riyanto ditemukan tewas mengenaskan, ia berhasil menyelamatkan nyawa para jemaat gereja lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI