Suara.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily menilai isu Jokowi antek asing selama memerintah Indonesia sengaja diciptakan untuk membangun opini. Hal itu sengaja diciptakan khusus Pilpres 2019.
Ace mengatakan Jokowi sudah sering diguncang fitnah, hoaks dan ujaran kebencian.
"Hoaks ini by design untuk membangun framing negara kita sudah dikuasai asing, hilang kedaulatan, dan di ambang kebangkrutan," ujar Ace di Jakarta, Senin (4/2/2019).
Ace mengatakan bahwa fitnah yang ditujukan kepada Jokowi beragam, mulai dari dituding membuka ekonomi Indonesia terhadap serbuan korporasi global, menjadi boneka China, sampai dengan serbuan tenaga kerja asing China.
Baca Juga: Jokowi Mau Rel Kereta Cibatu-Garut Aktif Kembali, Tapi Ini Nasib Warganya
Fitnah itu, kata Ace, mirip dengan strategi "firehose of falsehood" yang digunakan dalam pilpres AS dan Brasil.
Di AS, dia mencontohkan Donald Trump menggunakan model proganda ini dan mengangkat tema Make America Great Again.
"Tema yang sama juga berkali-kali dengan gunakan propaganda yang sama Make Indonesia Great Again," ujarnya.
Bagi Jokowi - Maruf Amin, kemiripan ini bukan kebetulan, melainkan ada indikasi untuk mejiplak propaganda Trump untuk digunakan di Indonesia.
"Bisa saja untuk kebutuhan itu didatangkan konsultan-konsultan asing untuk mendukung penggunaan propaganda ini," jelasnya.
Baca Juga: Kedubes Rusia Tepis Tudingan Jokowi soal Teori Propaganda Rusia
Ia menekankan propoganda ala firehose of falsehood memiliki ciri, pertama, berusaha mendapatkan perhatian media dengan pernyataan dan tindakan yang konyol dan mengundang kontroversi.
Kedua, melemparkan pernyataan-pernyataan yang bentuknya partial truth, misleading claim, dan bahkan bohong dengan tujuan menghilangkan kepercayaan pada data objektif dan merusak kredibilitas sumber data. Ketiga, pernyataan itu dikeluarkan secara berulang-ulang dan terus-menerus sehingga menjangkau banyak orang.
Keempat, menuduh lawan politik melakukan kebohongan. Kelima, menyentuh sisi-sisi sentimen/emosional dengan menebar kebecian, keterancaman, dan ketakutan untuk membuat masyarakat bersikap konservatif.
Menuerut Ace, dengan membongkar strategi propaganda ala Rusia, Jokowi sedang mengingatkan rakyat agar tidak tertipu oleh model propaganda seperti itu. Ace menekankan bahwa ongkos yang dipertaruhkan akan sangat besar jika elite politik menghalalkan segala cara untuk mencapai kemenangan.
"Selain itu, Pak Jokowi memberi peringatan terhadap bahaya penggunaan propaganda seperti ini karena bisa memecah belah dan mengadu domba rakyat," katanya. (Antara)