Suara.com - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyindir kurangnya demokrasi di China dalam sebuah pesan untuk merayakan dimulainya Tahun Baru Imlek pada Selasa.
Dalam kesempatan itu Tsai mengatakan, dia berharap etnik China di penjuru dunia bisa merasakan "berkah" demokrasi. Pemerintahan mandiri Taiwan adalah masalah sensitif bagi China, yang menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya.
Presiden China Xi Jinping menerapkan lebih banyak tekanan terhadap pulau itu sejak Tsai menjadi presiden pada 2016. Tsai adalah kader partai prokemerdekaan Partai Demokratik Progresif.
Xi memulai 2019 dengan pidato yang memperingatkan bahwa China memiliki hak untuk menggunakan kekuatan untuk menyatukan Taiwan di bawah kendalinya. Namun negara itu akan mengupayakan langkah damai untuk "reunifikasi."
Baca Juga: Della Perez Diduga Terlibat Prostitusi Online, Keluarga Syok
Dalam pesan yang diunggah pada Minggu malam di akun resmi media sosialnya, Tsai mengatakan, Taiwan mampu mempertahankan tradisi budaya dan berkomitmen untuk memperkuat nilai-nilai kebebasan dan demokrasi.
"Mereka yang tinggal di tempat yang kurang demokratis tidak akan memahami komitmen ini. Kami berharap seluruh etnik China di penjuru dunia bisa merasakan berkah ini," kata Tsai, tanpa secara langsung menyebut China.
"Jadi, saya ingin membuat tiga harapan tahun baru bagi sahabat-sahabat etnik China kami baik di sini maupun di luar negeri. Saya berharap kalian semua dapat menikmati demokrasi, kebebasan, serta kemakmuran yang berkelanjutan," lanjut Tsai.
Belum ada tanggapan dari Beijing terkait pesan tahun baru itu. Pidato tahun baru Xi, yang juga disampaikan pada Minggu, tidak menyebut Taiwan, terlepas dari harapan tahun baru bagi rakyat di pulau itu.
Taiwan bersiap menggelar pemilu presiden awal tahun depan. Partai naungan Tsai mengalami kekalahan telak dari partai Kuomintang dalam pemilu wali kota dan pemilu daerah November lalu.
Baca Juga: Tangisan Della Perez Pecah Usai Tahu Bakal Diperiksa Polda Jatim
Taiwan tampak tidak tertarik berada di bawah pemerintahan China, tempat Xi melakukan pembersihan terhadap para pembangkang sejak menjabat enam tahun lalu. Partai yang berkuasa Partai Komuninis China juga telah memperkuat kendalinya di berbagai lini kehidupan masyarakat.