"Ini juga menjadi jelas bahwa doa yang tadi itu yang isinya mendoakan agar jadi presiden kedua kali itu untuk Jokowi, bahkan ditegaskan dua kali dengan menyebut Jokowi dan Joko Widodo," katanya pula.
Menurut dia, kebiasaan mencomot dan memframing video sesuai kehendak dan selera politik tentu keluar dari etika.
"Sebaiknya kebiasaan tersebut dihentikan, karena jauh dari tata krama berpolitik yang sejuk," imbuh dia.
Baca Juga: Bus Wisata Seruduk Truk Tronton di Tol Ngawi, 2 Penumpang Tewas