"Olahraga itu persatuan, satu tim, ada optimisme yang kuat untuk menang kompetisi secara sportif. Di politik juga sama, kedua sisi harus baik, saling kasih semangat yang baik," kata Erick.
Erick mengaku prihatin dengan ucapan pihak lawan politiknya, Prabowo Subianto, yang justru mengarah pada pesan pesimisme pada genarasi muda. Terutama pernyataan memecah belah yang mengumbar prediksi bahwa Indonesia akan bubar di tahun 2030 mendatang.
"Harusnya bukan yang memecah belah yang hanya membawa pesimis. Kasih jalan yang baik, saling gotong royong menjadikan Indonesia lebih kuat lebih maju ketimbang negara lainnya," ucap Erick.
Pria yang sukses menyelenggarakan Asian Games 2018 itu, mengatakan Indonesia akan tetap ada sampai 100 tahun ke depan. Bahkan pada 2030, Indonesia akan mampu menjadi kekuatan empat besar ekonomi dunia.
Baca Juga: JK Hadiri Rakornas Jenggala untuk Pemenangan Jokowi-Maruf
"Pesan Pak Jokowi jelas, pembangunan terarah dan terstruktur, penguatan infrastruktur dan SDM, Indonesia dalam hitungan beliau akan mampu jadi kekuatan empat besar ekonomi dunia di 2030," terangnya.
"Kita bergerak optimis, bukan yang bubar punah, bukan yang pesimis-pesimis. Kita ini harus gotong royong. Kalian generasi kreatif, konfiden, ujung tombak dan tulang punggung bagi Indonesia," ucap Erick.
Erick berpesan, milenial harus bangun sikap optimistis dan gotong royong, ia menyarankan kepada generasi milenial untuk berani melakukan gerakan sosial. Mulai sektor agama, pendidikan, olahraga hingga ekonomi.
"Tentunya yang positif. Kita kan melihat sudah punya figur pemimpin yang kuat, pemerintah yang komitmen terhadap pembangunan infrastruktur," tukas Erick.
Dalam acara Ngobrol Bareng Erick Thohir itu dihadiri para pengusaha muda dan milenial. Turut datang juga Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin, Abdul Kadir Karding, pembina Satu Kita Jateng, Dico M Ganinduto, dan Chacha Frederica.
Baca Juga: Sindir Ucapan Prabowo, Jokowi: Jangan Sampai Hoaks Masuk Desa
Kontributor : Adam Iyasa