CEK FAKTA: Viral #YangGajiKamuSiapa, Benarkah Menkominfo Intimidasi ASN?

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 01 Februari 2019 | 11:53 WIB
CEK FAKTA: Viral #YangGajiKamuSiapa, Benarkah Menkominfo Intimidasi ASN?
Menteri Kominfo, Rudiantara. [Dok. Kominfo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jagad media sosial kembali dihebohkan dengan munculnya tagar, #YangGajiKamuSiapa hingga menjadi trending di Twitter. Sebuah potongan video Menteri Komunikasi dan Informasi atau Menkominfo Rudiantara ramai menjadi perbincangan.

Video berdurasi kurang dari satu menit itu juga diunggah oleh anggota BPN Prabowo-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitternya @Ferdinand_Haean.

Dalam unggahannya itu, Ferdinand menuliskan narasi:

"Menteri ini memalukan. @rudiantara_id telah dgn cara vulgar mengintimidasi ASN bawahannya krn memilih no 2. Ini penindasan, pemaksaan dlm demokrasi yg seharusnya bebas. Juga kampanye yg dilakukan saat tdk cuti. INI PIDANA PEMILU ancamannya 3 tahun kurungan. @bawaslu_RI," cuit Ferdinand.

Baca Juga: Tak Berizin, Ketua Seknas Prabowo - Sandiaga Tak Bisa Jenguk Ahmad Dhani

Unggahan itu menuai 833 komentar dari netizen dan sudah diretweet sebanyak 2.532 kali, serta disukai oleh 3.654 pengguna Twitter.

Fakta

Unggahan video berdurasi 49 detik di akun Twitter @Ferdinand_Haean (unggahan bisa dicek di sini) memperlihatkan, Menkominfo Rudiantara berada di atas panggung dengan latar belakang tulisan #indonesiaconneted. Dia bertanya kepada perempuan seorang ASN Kemenkominfo, berikut penggalan atau transkrip dari suara di unggahan video itu:

Menteri Rudiantara: Ibu kenapa memilih nomor ini (sembari menunjuk sebuah stiker).

Perempuan ASN: Bismillahirrohmannirrohim, ehh mungkin terkait keyakinan aja pak, atas visi misi yang disampaikan oleh nomor dua. (video terpotong)

Baca Juga: Sebelum Vanessa Angel Pingsan, Ayah Sudah Nasihati Begini

Kemudian dalam video itu memperlihatkan perempuan ASN tersebut turun dari atas panggung lalu dipanggil kembali oleh Menteri Rudiantara.

Menteri Rudiantara: Bu, bu yang bayar gaji ibu siapa sekarang, pemerintah itu siapa, bukan yang keyakinan ibu, ya udah makasih.

Penjelasan

Dari penelusuran Suara.com, acara yang dihadiri Menteri Rudiantara memang benar adanya. Acara tersebut juga sempat disiarkan melalui akun Youtube Kemkominfo TV pada 31 Januari 2019 (videonya bisa dicek di sini). Namun, setelah dibandingkan, video yang diunggah di Twitter sudah diedit atau dipotong.

Berikut transkrip asli rekaman Menteri Rudiantara saat acara Menkominfo tersebut:

Menteri Rudiantara: ....Sebelum saya akhiri, ada satu lagi yang saya minta pendapat teman-teman, ini sebetulnya saya selalu katakan, saya diminta pendapatnya untuk hal-hal yang harusnya teman-teman semua yang memutuskan, berkaitan dengan desain, kalau desain dua orang ditanya, pendapatnya bisa lebih dari dua, karena apa, karena selera, saya katakan kalau ditanya saya, selera saya bisa berbeda dengan selera teman-teman semua.

Jangan karena saya menteri, seleranya harus selera menteri, nggak boleh. Kalau untuk kepentingan publik, seleranya harus selera publik. Gedung kita, kantor kita akan dililiti oleh stiker lagi, seperti Asian Games kemarin. Saya diminta untuk memutuskan, mana yang mau kita pilih stikernya, saya katakan nggak, kita bawa kebetulan ada acara ini, saya bawa ke sini. Tadinya votingnya melalui internet segala rupa, lama nggak praktis, terlalu ideal. Kita putuskan di sini, nanti saya akan minta teman-teman memilih suaranya yang paling keras yang mana. Ini ada dua desain, saya berikan 20 detik untuk melihat.

di sebelah kiri ini desain nomor 1, di sebelah ujung sana desain nomor 2, saya akan tanya kepada teman-teman, referensi teman-teman itu memilih nomor satu atau nomor dua, sebentar, sebentar, sebentar, sebentar, yang pegang mix saya, teman-teman nanti bagiannya ada.

Cek Fakta Menkominfor Rudiantara dituding intimidasi ASN bawahannya. (Twitter)
Cek Fakta Menkominfor Rudiantara dituding intimidasi ASN bawahannya. (Twitter)

Ini nomor satu, ini desain nomor dua, saya mulai dari sebelah sini yang agak kosong, putar-putar, sebelah sini pilih nomor satu, nomor dua, satu, sebelah sini paling banyak nomor satu, nomor duanya ada, oke nggak apa-apa.

Sebelah sini, nomor satu atau nomor dua, ini dari IKP yang buat, mana, oke yang nomor dua lebih sedikit. Sebelah sana nomor satu atau nomor dua, sebelah sini, sebelah sini, sebelah sana, sebelah sini, ini susah-susah gampang yah, tidak ada kaitannya dengan pencoblosan pilpres nanti, jangan dikait-kaitkan dengan pencoblosan pilpres. Kalau dikait-kaitkan dengan pilpres, saya akan ambil hak prioritas saya untuk menetapkan, jadi tidak ada kaitannya dengan pilpres.

Coba ibu tadi yang nyoblos nomor dua mana, sini, sini, ibu bilang nomor dua atau nomor satu, ya sini satu, sini. Mohon jangan ada yang merekam terus diviralkan jadi hoaks nih, ayo cepet. Tadi yang nomor satu di sini mana, sini, sini. Ibu kenapa memilih nomor ini (menunjuk desain nomor dua).

Perempuan ASN Kemenkominfo: Eehh, bismillahirrohmannirrohim, ehh mungkin terkait keyakinan aja pak, atas visi misi yang disampaikan oleh nomor dua, yakin aja.

Menteri Rudiantara: bu ini tidak boleh dikaitkan dengan capres, saya cuma tanya milih yang itu atau yang ini.

Perempuan ASN Kemenkominfo: Ohh gambarnya (sambil tertawa) yang nomor dua pak, karena kita sebagai warga negara yang baik, memang kita harus memastikan dulu, tempat, harus tahu ke depannya gimana yang untuk pemilu serentak ini, kita harus memastikan dulu aplikasi untuk pemilihan pemilunya.

Menteri Rudiantara: Ibu nggak jujur, mohon maaf, ibu tidak jujur, karena pesannya, semuanya sama, yang beda hanya warna dan desain, nggak, saya katakan tadi kita tidak boleh dikaitkan dengan pilpres, ibu mengatakan keyakinan nomor dua, nggak ada urusannya bu, saya cuma tanya bedanya ini apa kenapa, karena yang beda warna dan desain, saya tanya kenapa alasannya apa, ohh kan..

Mana yang satu tadi, sini, cepet ayo, kenapanya alasannya milih ini.

Peserta lain: warnanya lebih cerah pak, lebih berwarna.

Menteri Rudiantara: Nah itu lebih pas, karena ini bicara mengenai warna dan desain, bukan mengenai keyakinan dan platform, jadi saya terima alasannya nomor satu, saya tidak terima alasannya nomor dua karena, mohon maaf ibu tidak bicara mengenai desain dan ini, ya gak papa terima kasih bu, terima kasih bu.

Kemudian dua orang perempuan ASN Kemenkominfo dipanggil Menteri Rudiantara turun dari panggung. Lalu satu orang perempuan kembali dipanggil dan ditanya lagi oleh Rudiantara.

Menteri Rudiantara: Bu, bu yang bayar gaji ibu siapa sekarang, pemerintah itu siapa, ahh, bukan yang keyakinan ibu, ya udah makasih.

teman-teman semua, tadi sudah disampaikan, kita sebagai kominfo jangan larut, hanya kepada pilpres, justru kita harus menjadi penyatu dari pada perbedaan-perbedaan, jadi tolong titip temen-temen ya yang tadi saya sampaikan, bahwa kita mempunyai pilihan haknya diatur, tapi justru sebagai kominfo harus bisa menyatukan perbedaan2 pendapat, kita harus perangi yang membuat perbedaan2, perbedaan dalam artian hoaks, perbedaan berita palsu dan sebagainya.

teman-teman semua, kembali ini bukan berkaitan dengan masalah pilpres atau apa, karena temen2 banyak milih yang kiri, saya ikuti permintaan dari teman-teman. Tapi sekali lagi jangan dikaitkan dengan pilpres, karena ibu-ibu bapak-bapak dan saya, masih digaji oleh menkominfo oleh pemerintah, terima kasih banyak...

Sementara dalam pemberitaan Suara.com berjudul 'Buntut Ucapan Rudiantara, Ini Penjelasan Kemenkominfo', pihak Kemenkominfo memberikan klarifikasi acara yang berlangsung di Hall Basket Senayan, Jakarta, pada Kamis (31/1/2019).

Menteri Rudiantara yang akrab disapa Chief RA itu didapuk memberikan sambutan kepada tamu undangan yang didominasi karyawan Kemenkominfo. Ia lantas menjalin interaksi dengan para karyawan tentang sosialisasi Pemilu untuk Gedung Kemenkominfo lewat jalur voting. Saat itu, Rudiantara mengambil contoh berupa dua desain. Desain merah diberi nomor satu, dan putih untuk nomor dua.

Mulanya, sesi tersebut disambut antusias para karyawan dan berjalan interaktif, sampai akhirnya Rudiantara meminta seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) maju ke atas panggung untuk menyampaikan pendapatnya. Tidak disangka, ASN tersebut justru mengasosiasikan penomoran desain itu sebagai pilihan politik untuk Pemilihan Presiden, April mendatang.

Saat itu, Menkominfo berasumsi mengapa ASN yang digaji rakyat atau pemerintah menyalahgunakan kesempatan untuk menunjukkan sikap tidak netralnya di forum umum. Puncaknya, konteks inilah yang memicu Rudiantara melontarkan pertanyaan, “Yang Gaji Ibu Siapa?”

Agar masyarakat tidak berspekulasi perihal pernyataan Rudiantara, Kemenkominfo langsung memberikan pernyataan resminya. Menurut Kemenkominfo, apa yang dilakukan Rudiantara sebenarnya tidak merujuk pada Pemilu, melainkan murni untuk pemilihan desain stiker Sosialisasi Pemilu yang akan dipasang di Gedung Kemenkominfo.

Rudiantara sebenaranya ingin menegaskan bahwa ASN digaji oleh negara yang dikumpulkan dari pajak masyarakat, sehingga ASN seharusnya mengambil posisi netral dan tidak menunjukkan keberpihakan terhadap salah satu capres di hadapan umum.

Sebagai upaya memperkuat argumen tersebut, pihak Kemenkominfo juga mengklaim bahwa sebelumnya Rudiantara dengan gamblang menegaskan bahwa pemilihan tersebut tidak ada kaitannya dengan Pemilu. Bahkan, penegasan tersebut terhitung diucapkan sampai empat kalimat, sebelum memanggil ASN tersebut ke panggung.

Selain itu, Kemenkominfo juga menyebut bahwa dalam zooming video hasil rekaman, ekspresi Rudiantara menyiratkan rasa terkejut dengan jawaban ASN tersebut.

Sebelum melontarkan pertanyaan "Yang Gaji Ibu Siapa?" Chief RA juga diklaim Kemenkominfo sudah berusaha meluruskan maksud dan tujuan pemanggilan ASN tersebut ke panggung. Namun, sang ASN disebut tidak berusaha menjawab substansi pertanyaan, bahkan setelah pertanyaannya dielaborasi lebih lanjut oleh Menkominfo.

Kemenkominfo juga menyesalkan beredarnya potongan-potongan video yang sengaja dilakukan oknum tidak bertanggung jawab untuk memutus konteks masalah dan tidak menggambarkan peristiwa secara utuh.

Kesimpulan

Isi video dan peristiwa dalam rekaman itu memang benar terjadi. Begitu juga dengan ucapan yang disampaikan oleh Menteri Kominfo Rudiantara. Namun video yang kemudian viral di media sosial khususnya Twitter ternyata sudah dipotong-potong atau diedit sedemikian rupa oleh pihak yang tidak diketahui secara pasti. Di mana bagian yang ditunjukkan dalam video itu diduga untuk mendukung istilah 'cara vulgar mengintimidasi ASN bawahannya'.

Potongan video itu terlihat saat seorang ASN perempuan atau ibu-ibu menjelaskan alasannya memilih stiker nomor dua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI