Perempuan ASN Kemenkominfo: Eehh, bismillahirrohmannirrohim, ehh mungkin terkait keyakinan aja pak, atas visi misi yang disampaikan oleh nomor dua, yakin aja.
Menteri Rudiantara: bu ini tidak boleh dikaitkan dengan capres, saya cuma tanya milih yang itu atau yang ini.
Perempuan ASN Kemenkominfo: Ohh gambarnya (sambil tertawa) yang nomor dua pak, karena kita sebagai warga negara yang baik, memang kita harus memastikan dulu, tempat, harus tahu ke depannya gimana yang untuk pemilu serentak ini, kita harus memastikan dulu aplikasi untuk pemilihan pemilunya.
Menteri Rudiantara: Ibu nggak jujur, mohon maaf, ibu tidak jujur, karena pesannya, semuanya sama, yang beda hanya warna dan desain, nggak, saya katakan tadi kita tidak boleh dikaitkan dengan pilpres, ibu mengatakan keyakinan nomor dua, nggak ada urusannya bu, saya cuma tanya bedanya ini apa kenapa, karena yang beda warna dan desain, saya tanya kenapa alasannya apa, ohh kan..
Baca Juga: Tak Berizin, Ketua Seknas Prabowo - Sandiaga Tak Bisa Jenguk Ahmad Dhani
Mana yang satu tadi, sini, cepet ayo, kenapanya alasannya milih ini.
Peserta lain: warnanya lebih cerah pak, lebih berwarna.
Menteri Rudiantara: Nah itu lebih pas, karena ini bicara mengenai warna dan desain, bukan mengenai keyakinan dan platform, jadi saya terima alasannya nomor satu, saya tidak terima alasannya nomor dua karena, mohon maaf ibu tidak bicara mengenai desain dan ini, ya gak papa terima kasih bu, terima kasih bu.
Kemudian dua orang perempuan ASN Kemenkominfo dipanggil Menteri Rudiantara turun dari panggung. Lalu satu orang perempuan kembali dipanggil dan ditanya lagi oleh Rudiantara.
Menteri Rudiantara: Bu, bu yang bayar gaji ibu siapa sekarang, pemerintah itu siapa, ahh, bukan yang keyakinan ibu, ya udah makasih.
Baca Juga: Sebelum Vanessa Angel Pingsan, Ayah Sudah Nasihati Begini
teman-teman semua, tadi sudah disampaikan, kita sebagai kominfo jangan larut, hanya kepada pilpres, justru kita harus menjadi penyatu dari pada perbedaan-perbedaan, jadi tolong titip temen-temen ya yang tadi saya sampaikan, bahwa kita mempunyai pilihan haknya diatur, tapi justru sebagai kominfo harus bisa menyatukan perbedaan2 pendapat, kita harus perangi yang membuat perbedaan2, perbedaan dalam artian hoaks, perbedaan berita palsu dan sebagainya.