Suara.com - Presiden Joko Widodo mengapresiasi kenaikan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia, meski hanya dua poin dari peringkat 36 menjadi 38.
Menurut Jokowi, kenaikan IPK hingga ke titik yang tinggi memerlukan waktu lama, tidak bisa dilakukan secara singkat.
"Setiap kenaikan harus disyukuri. Diperbaiki tak mungkin langsung cepat, perlu perbaikan sistem pemerintahan, perbaikan-perbaikan," kata Jokowi seusai menghadiri acara Green Festival 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis (31/1/2019).
Ia mengatakan, poin IPK saat ini sudah menunjukkan kemajuan cukup pesat. Jokowi mengenang pada 1998 saat Indonesia berada pada poin terendah IPK yakni mendapatkan 20.
Baca Juga: Besok Ditahan Jaksa, Begini Aktivitas Buni Yani di Rumah
Tak ayal, Indonesia sempat memegang posisi sebagai negara terkorup se-Asia Tenggara. Perlahan namun pasti, Indonesia mulai bangkit hingga pada 2014 mendapatkan IPK dengan poin 34 dan terus meningkat menjadi 38.
"Kenaikan itu harus disyukuri jangan ada yang menyampaikan korupsi stadium 4.”