Tuduh Sandiaga Bersandiwara, Hasto: Korban Bencana Jangan Dipolitisasi

Kamis, 31 Januari 2019 | 18:38 WIB
Tuduh Sandiaga Bersandiwara, Hasto: Korban Bencana Jangan Dipolitisasi
Sekretaris TKN Jokowi-Maruf, Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Chyntia Sami Bhayangkara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto menegaskan, tak bakal meminta maaf setelah menyebut Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno melakukan sandiwara ketika mengunjungi korban banjir di Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.

Hasto sebelumnya secara terang-terangan menilai Sandiaga Uno bersandiwara saat berfoto bersama seorang warga yang bermandikan lumpur. Sebab, warga itu hanya bermandikan lumpur di bagian tubuh depan. Sementara dari foto tampak belakang, tubuhnya bersih.

Karenanya, Hasto tetap menilai Sandiaga memolitisasi korban bencana demi elektabilitas. Hal itu diungkapkannya saat melakukan kampanye di Rumah Gorga Mangampu Jalan Patra, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (31/1/2019).

"Yang penting berencana itu jangan dipolitisasi. Bencana harus dijawab dengan aksi kemanusiaan," ujar Hasto.

Baca Juga: Kuasa Hukum Ratna Sarumpaet Siapkan Bukti Jelang Sidang Perdana

Dia mencontohkan sikap PDIP saat ada banjir besar di Makassar. Ia menglaim, PDIP mengedepankan bantuan langsung kepada korban.

Sebelumnya, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengakui heran terhadap tudingan Hasto kepada Sandiaga.

"Saya tidak habis pikir. Itu Hasto hatinya terbuat dari apa? Korban bencana bukan dibantu malah dituduh bersandiwara," ujar Andre Rosiade di Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Andre meminta Hasto meminta maaf kepada korban bencana banjir Makassar , dan menyuruh Hasto untuk bertobat.

Baca Juga: Jomblo Akut, Perempuan Tunisia Gelar Demo Tuntut Dipoligami

"Saya hanya ingin mengingatkan kepada Hasto. Segeralah bertobat dan minta maaf. Jangan sampai dia malah nanti terkena karma karena tuduhannya kepada korban bencana," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI