Anak Pembunuh Ayah Kandung di Cengkareng Dikenal Pemarah

Kamis, 31 Januari 2019 | 12:57 WIB
Anak Pembunuh Ayah Kandung di Cengkareng Dikenal Pemarah
Ilustrasi pembunuhan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Latar belakang PI (28) yang tega membacok ayah kandungnya menggunakan celurit hingga tewas di daerah Kapuk Cengkareng, Jakarta Barat pelan-pelan mulai terkuak. Dari pengakuan Neti yang juga istri dari Ketua RT 10/12 di kawasan Kapuk Sawah mengatakan, PI dikenal temperamental atau mudah marah oleh warga sekitar.

Menurut Neti, beberapa bulan lalu, PI juga sempat marah-marah kepada ibu kandungnya.

"Kalau laporan dari warga, dia (PI) sering begini (tempramen). Tiga bulan sebelum kejadian ini dia sempat marah-marah, sampai mamanya lari-lari ke rumah orang karena ketakutan. Entah (dipengaruhi) karena minum (miras), entah karena obat," ujar Neti saat kepada Suara.com saat ditemui di rumahnya, Rabu (31/1/2019).

Bahkan beberapa tetangga enggan ikut campur jika PI sedang marah-marah kepada sang ibu. Mereka takut jika nantinya justru kena amukan PI.

Baca Juga: Batal Bebas, FPI Dukung Abu Bakar Baasyir Layangkan Gugatan ke PTUN

"Pas kayak gitu, tetangga pada nggak mau bantuin karena takut. Jadi (tetangga) pada masuk ke dalam (rumah). Ngeri kan lihat orang bawa bawa celurit begitu," lanjut Neti.

Puncak dari kemarahan PI yakni saat membunuh ayah kandungnya sendiri, Abdurachman bin H Sadin (60). Ia tega menghabisi nyawa sang ayah di rumahnya di Jalan Kapuk Sawah, RT 10/12, Kapuk Cengkareng, Jakarta Barat, pukul 15.30 WIB, Rabu (30/1/2019).

Kejadian pembacokan itu berawal ketika PI terlibat cekcok dengan temannya saat sedang nongkrong tidak jauh dari rumahnya. Saat itu datang sang ayah yang mencoba melerai PI dan temannya yang belum diketahui namanya.

"Maghrib itu dia (PI) berantem sama temennya. Nah terus bapaknya lewat mau misahin. Nah anaknya ini nggak terima pas dipisahin bapaknya," ungkap Neti.

PI tidak terima dengan perilaku ayahnya itu. Ia menganggap sang ayah tidak membelanya, melainkan membela temannya.

Baca Juga: Terungkap Penyakit Misterius Vanessa Angel, Mendadak Sakit saat Mau Ditahan

Emosi PI yang sudah memuncakpun memancing dirinya mengambil sebilah celurit. Dengan celurit itu lah ia tega membacok sang ayah di bagian leher hingga tewas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI