Menteri Susi Cerita Ditegur Jokowi Soal Hasil Tangkapan Ikan

Rabu, 30 Januari 2019 | 21:15 WIB
Menteri Susi Cerita Ditegur Jokowi Soal Hasil Tangkapan Ikan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminum kopi di atas "paddle board" saat menunggu lawannya Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang tertinggal saat perlombaan adu kecepatan dalam Festival Danau Sunter di Danau Sunter, Jakarta Utara, Minggu (25/2/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui, kerap ditegur Presiden Jokowi soal hasil tangkapan ikan Indonesia yang masih stagnan.

Pasalnya, kata Susi, pemerintah sudah melarang kapal-kapal asing yang menangkap ikan di perairan Indonesia.

Ia juga merasa heran, kebijakan menenggelamkan sejumlah kapal asing yang telah membuat 7.000 kapal asing keluar dari Indonesia, seharusnya diiringi dengan meningkatnya hasil tangkapan ikan di Indonesia.

"Pak Presiden (Jokowi) sering menegur saya, bapak-bapak sekalian. Jadi, kalau saya sekarang memohon laporan dari hasil tangkap yang benar, karena setelah 7.000 kapal asing pergi, kok hasil perikanan Indonesia masih segitu-segitu saja, kemana?" ujar Susi dalam Silaturahmi Presiden Republik Indonesia dengan Pelaku Usaha Perikanan Tangkap Penerima Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Baca Juga: Ahmad Dhani Diakui Gampang Bergaul dengan Teman Barunya di Rutan

Susi mengatakan, laporan dari para pengusaha ikan tidak sesuai kenyataan. Karena itu, masih banyak pengusaha tangkap ikan yang menurunkan data tangkapan.

"Nah, rupanya pak presiden, ada kapal 150 GrossTon, tangkapannya setahun cuma 20 ton. Apa menangkapnya satu malam satu ekor dapatnya?" ucap dia.

Lebih lanjut, Susi meminta kepada para pengusaha tangkap ikan untuk memberikan data yang akurat. Sebab, adanya data tersebut bisa menjadi parameter hasil kerja keras dari pemerintah dan potensi sumber daya ikan.

"Jadi kita harus betulkan supaya nanti hasilnya kelihatan, bahwa kerja keras pemerintah itu ada, bukan tidak ada. Kami hanya butuh data yang benar saja, yang jujur. Supaya bisa melihat betapa besarnya potensi yang ada," kata Susi.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi menuturkan 7.000 kapal asing yang sudah ditenggelamkan, seharusnya hasil tangkap ikan meningkat. Namun hasil tangkapan ikan hingga kini belum meningkat secara signifikan.

Baca Juga: Mendag: Publik Masih Banyak Belum Kenali Hak-hak Konsumen

"Mestinya, produksi ikan dari hasil tangkap kita melimpah. Mestinya. Sehingga saya tanyakan ke menteri, hasilnya naik tidak? Ada ini angkanya. Kok naiknya dikit? Apakah kapalnya sekarang sangat berkurang atau izin-izinnya sulit, bertele-tele," kata Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI