China Rilis Lagu Persahabatan untuk Malaysia

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 30 Januari 2019 | 10:11 WIB
China Rilis Lagu Persahabatan untuk Malaysia
Ilustrasi bendera China. (Foto: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China baru-baru ini membuat atau merilis sebuah lagu persahabatan yang ditujukan untuk Malaysia. Lagu itu dirilis melalui akun Facebook Kedutaan Besar China pada Senin (28/1/2019).

Dikutip dari The Straits Times, China berharap lagu tersebut akan mengingatkan hubungan baik kedua negara yang telah terjalin sejak 45 tahun lalu. Bahkan negeri Tirai Bambu itu seolah ingin mengingatkan kedua negara pernah berhubungan lebih hangat di masa lalu.

Lagu yang berjudul "Bahu Kiri" itu dinyanyikan dalam bahasa Mandarin dengan bintang videonya dua orang perempuan sebagai simbol dua negara. Dalam lirik lagu, digambarkan sebuah pertemanan dengan rintangan.

Dalam lagu tersebut disebutkan "Hari menjelang siang, namun hujan belum reda. Kita tetap duduk berdampingan, ikatan persahabatan tidak akan putus."
Lirik itu seolah menggambarkan berbagai tantangan yang menerpa kedua negara, tak terkecuali kasus Laut China Selatan di mana keduanya berbatasan garis pantai.

Baca Juga: DBD Mulai Mengancam, Sejumlah Kota Besar Masuk Fase Waspada

"Bahu kananku menghalang angin dan hujan, bahu kiriku untukmu berpaut (berpegangan)," demikian bait akhir dalam lagu tersebut.

Diketahui, rilis lagu di facebook Kedutaan Besar China itu bertepatan dengan berakhirnya proyek besar bernama Coast Rail Link. Proyek yang diakhiri Malaysia tersebut dijalankan oleh China Communication Construction Co. (CCC) sebagai kontraktor utama.

Meski demikian, belum terdapat konfirmasi dari pihak Kedutaan China untuk Malaysia terkait relasi antara rilis lagu dengan proyek yang diakhiri pemerintah Negeri Jiran.

Terkait dengan proyek yang diakhiri, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad mengatakan, bahwa proyek diberhentikan, sehubungan dengan minimnya dana pemerintah.

Ia juga menyinggung soal kesulitan yang tengah dihadapi oleh negaranya dalam menyelesaikan masalah utang luar negeri. Ia memohon segala pihak yang berkepentingan dalam proyek dapat memahami.

Baca Juga: Khawatir Aksi Boko Haram, 30.000 Warga Nigeria Lari Mengungsi

"Seperti yang Anda ketahui, kami terlilit hutang yang sangat berat," tutur Mahathir.

"Ini bukan karena kami ingin membuat frustrasi atau menarik kontrak. Ini karena kami sangat kesusahan dalam bidang finansial", pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI