Suara.com - Amerika Serikat pada Senin (28/1/2019) mendakwa perusahaan China Huawei Technologies Co Ltd, direktur keuangannya dan dua afiliasi dengan bank melakukan pelanggaran terhadap sanksi-sanksi terhadap Iran dalam kasus yang telah menambah ketegangan dengan Beijing.
Dilansir dari Reuters, dalam dakwaannya, Departemen Kehakiman AS menyatakan, Huawei menyesatkan sebuah bank global dan pihak berwenang AS mengenai hubungannya dengan anak-anak perusahaan Skycom Tech dan Huawei Device USA Inc, agar melakukan bisnis di Iran.
Dalam perkara terpisah, Departemen Kehakiman juga menuding Huawei mencuri rahasia-rahasia dagang, penipuan keuangan dengan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi dan menghalangi keadilan karena diduga mencuri teknologi robot dari perusahaan T-Mobile US Inc untuk menguji daya tahan telepon cerdas.
T-Mobile telah menuduh Huawei mencuri teknologi, yang disebut "Tappy," yang meniru jari manusia dan digunakan untuk menguji telepon-telepon cerdas. Huawei mengatakan bahwa dua perusahaan tersebut sudah menyelesaikan perselisihan mereka pada 2017.
Baca Juga: Tiga Mitos Seputar Baterai Smartphone yang Paling Sering Ditemui
Dakwaan-dakwaan tersebut menambah tekanan AS atas Huawei, pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia. AS mencoba mencegah perusahaan-perusahaan Amerika membeli router dan alat sejenis saklar buatan Huawei dan menekan para sekutu untuk melakukan hal yanga sama.