Suara.com - Sejak marak bermunculan di sejumlah daerah di Indonesia pada beberapa pekan lalu, keberadaan Tabloid Indonesia Barokah dianggap kontroversial lantaran isinya dituding menyudutkan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Namun, hingga kini dalang di balik beredarnya tabloid kontroversial itu masih misterius.
Peredaraan tabloid itu ternyata telah membuat masyarakat resah. Pasalnya, Tabloid Indonesia Barokah itu beredar secara masif dan bersamaan dengan tahun politik. Setidaknya, sejak muncul di beberapa daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur. Tabloid yang terbit perdana dengan judul Reuni 212: Kepentingan Umat Atau Kepentingan Politik?, kini sudah menjalar ke kawasan di Jakarta dan Tangerang.
Salah satu warga yang cukup resah dengan adanya tabloid itu adalah Aminah (47). Dia menerangkan tabloid tersebut dikirimkan ke Masjid Al Ma'mur, Cengkareng, Jakarta Barat beberapa hari lalu. Majalah tersebut datang melalui pos.
"Waktu itu kirimanya resmi dari POS. Alamat yang ditujukan alamat Masjid ini. Saya lupa dikirimnya kapan, sekitar satu minggu lalu. Pas diterima langsung di buka dan baca. Saya cuman baca depanya saja. Pas saya lihat berita depannya saya langsng tau isinya ini tentang apa," kata Aminah saat ditemui Suara.com, Selasa (29/1/2019).
Baca Juga: Benarkah Emak-emak yang Nangis saat Bertemu Sandiaga adalah Caleg PAN?
Meski tak membaca secara tuntas, Aminah menilai jika isi berita itu cenderung mendiskredikatkan pasangan tertentu.
"Kalau saya enggak baca tuntas. Tapi sekilas sekilas saja. Ya isinya menjelaskan paslon nomor dua kayaknya," ujar Aminah.
Setelah itu, Aminah tidak tahu lagi keberadaan tabloid tersebut. Dia mengaku semua tabloid langsung diurus oleh suaminya Suraji selaku pengurus masjid.
"Wah kurang tahu itu, kayanya bapak kali (yang urus) nggak ngerti saya," jelasnya.
Marak Beredar di Masjid, FPI Beraksi
Baca Juga: Cedera, Carolina Marin Terancam Absen di All England 2019
Front Pembela Islam ikut-ikutan geram gara-gara peredaran Tabloid Indonesia Barokah masuk melalui masjid-masjid. Saking meradangnya, Slamet Ma'arif, Jubir FPI menganggap peredaraan tabloid dianggap bentuk dari kampanye hitam jelang Pilpres 2019