Suara.com - Enam perempuan berkerudung dan 4 laki-laki sempat diamankan petugas keamanan lantaran dicurigai berkumpul di musala di area Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/1/2019) pagi. Namun, saat ditanya-tanya petugas, sepuluh orang itu tampak kebingungan. Bahkan, 10 orang bukan anak kampus itu tak mengingat nama mereka masing-masing.
Dugaan sementara, mereka merupakan korban kejahatan gendam dengan iming-iming pekerjaan. Diduga, pelaku penipuan itu sengaja menyuruh mereka untuk menunggu di sekitar musala kampus tersebut.
"Saat ditemukan para korban dalam keadaan linglung bahkan mereka lupa dengan nama mereka sendiri. Mereka hanya ingat dijanjikan pekerjaan dan akan ditemui pelaku di lokasi itu," kata Pejabat Humas UNS, Deniawan Tommy, kepada Solopos.com--jaringan Suara.com.
Ia menambahkan para korban terdiri atas enam perempuan dan empat laki-laki yang sebagian besar dari luar Kota Solo. Ada empat orang dari Pacitan, dua orang asal Jombang, satu orang asal Pati, dan sisanya dari Kota Solo. Menurutnya, awalnya mereka dicurigai petugas kebersihan lantaran dianggap bukan merupakan mahasiswa UNS.
Baca Juga: Ajukan Banding, Ahmad Dhani Dibela 40 Pengacara BPN Prabowo-Sandiaga
Petugas kebersihan tersebut lalu melaporkan kepada anggota satpam untuk diinterogasi. Setelah dimintai keterangan, para korban mengaku dijanjikan pekerjaan oleh seseorang dengan membayar sejumlah uang.
Mereka dimintai uang rata-rata Rp8 juta per orang. Ia mengimbau seluruh elemen UNS untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap segala tindakan kejahatan.
Terpisah, Kapolsek Jebres, Kompol Juliana B.R. Bangun, mengatakan belum menerima laporan dugaan penipuan yang menimpa 10 orang itu. Meski begitu, ia siap menindaklanjuti kasus itu.
"Belum ada laporan ke kami. Kabarnya memang penipuan, tapi belum lapor ke Polsek Jebres," ujarnya.
Sumber: Solopos.com
Baca Juga: Timses Prabowo Minta Jokowi - Ma'ruf Penuhi Janji Tes Baca Al Quran