Suara.com - Isak tangis keluarga pecah saat menanti kedatangan jenazah Praka Nasrudin, anggota TNI Batalyon Raider Khusus (RK) 751/Vira Jaya Sakti yang gugur dalam kontak tembak dengan kelompok bersenjata di Bandara Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (28/1/2019) pagi WIT.
Sejak pagi, puluhan rekan almarhum termasuk atasan dan keluarga sudah menunggu kedatangan jenazah di halaman Kantor Air Nav Jayapura di kompleks Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. Mereka menanti almarhum yang diterbangkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika.
Hasnah, ibu korban mengaku telah mendapat firasat akan peristiwa tersebut. Hasnah menyampaikan tak biasanya almarhum berpamitan kepada semua keluarga sebelum dirinya berangkat bertugas di Mapenduma, Kabupaten Nduga.
“Iya ada firasat, karena saya adalah ibunya, dia (korban) tidak biasanya berpamitan kepada semua keluarga saat dia mau berangkat tugas itu, ini dia pamit kepada adik–adiknya dan kakanya,” kata Hasnah sembari menahan tetes air matanya.
Baca Juga: Saga Ahmad Dhani, Jalan Sunyi Ronin Politik
Sementara istri almarhum, Dewi Nurhayati yang turut dalam penjemputan jenazah tersebut terus berulang mengaku kuat dan tabah kala sanak saudara menghampirinya.
Amarhum Praka Nasrudin meninggalkan dua orang anak yang masih balita. Masing-masing anak perempuan berumur 4 tahun bernama Vira, dan anak laki-laki Zafran El Sadiki berumur 1 tahun.
Saat ini jenazah sudah berada di Mako Batalyon RK 751/VWS untuk dilakukan upacara penghormatan terakhir dan serahterima kepada keluarga korban.
Sumber: Kabarpapua.co
Baca Juga: Jokowi Sebut Restrukturisasi TNI Sediakan 60 Jabatan Baru