Suara.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat—sayap militer Organisasi Papua Merdeka—mengakui bertanggungjawab atas penyerangan terhadap TNI yang menjemput rombongan Bupati Nduga Yarius Gwijangge, di Lapangan Terbang Mapenduma, Senin (28/1/2019).
Kontak senjata dalam peperangan antara TNI dengan TPNPB tersebut, satu prajurit Indonesia tewas sementara satu lainnya terluka.
“Kami yang melakukan penyerangan tersebut. Sebab, terdapat aktivitas TNI yang mendrop persenjataan canggih guna melakukan penyisiran terhadap rakyat Nduga setelah insiden beberapa waktu lalu,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam keterangan tertulis kepada Suara.com, Selasa (29/1/2019).
Ia mengatakan, kurir TPNPB-OPM menyaksikan TNI mendrop peralatan perang militer paling canggih di Lapangan Terbang Perintis Kabupaten Nduga, pada Senin pagi.
Baca Juga: Kocak! Warganet Ramai-Ramai Ingin Pinjam Andrew White dari Nana Mirdad
Peralatan perang tersebut, kata dia, dikirim memakai dua unit helikopter milik Polri melalui jalur udara Timika sampai ke Ndugama.
“Terpantau oleh kurir kami, dua helikopter itu dua kali pulang-pergi melalui jalur itu. Kami memunyai bukti fotonya. Kami menilai aktivitas itu membahayakan TPNPB serta rakyat Nduga, sehingga kami melakukan penyerangan.”
Sementara pada Senin siang, Bupati Nduga Yarius Gwijangge dan rombongannya tiba di lapangan terbang Distrik Mapnduma, untuk membawa bahan logistik keperluan warga yang mengungsi karena penyisiran TNI sejak insiden penembakan akhir tahun lalu.
Namun, kata Sebby, kurir TPNPB melaporkan rombongan tersebut dijemput oleh TNI sehingga dikhawatirkan logistik tersebut tak sampai kepada rakyat.
Atas pertimbangan itulah, Panglima Kodap III Mayjen Egianus Kogoya memerintahkan Komando lapangan penyerangan itu diampu oleh Komandan Operasi Pemne Kogeya untuk melakukan penyerangan.
Baca Juga: Sekongkol Curi Sapi Ternak, Pasutri Ini Berakhir di Penjara
“Kami berhasil menembak mati satu militer Indonesia dan satu lainnya terluka. Pantauan kami, korban mereka langsung dikirim ke Kabupaten Mimika. Tak hanya itu, Bupati Nduga juga dibawa mereka ke Timika dengan todongan senjata dan dengan penuh ancaman. Ini adalah laporan Kurir TPNPB yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab,” klaimnya.