Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membuat sebuah puisi yang berjudul 'Ahmad Dhani'. Puisi itu dibuat khusus untuk sahabatnya yang juga caleg Partai Gerindra Ahmad Dhani yang dianggap telah menjadi korban kriminalisasi.
Fadli mengungkapkan bahwa puisi itu dibuatnya saat dalam perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya pada Selasa (29/1/2019). Dalam puisinya yang diunggah di akun Twitter pribadinya @fadlizon, Fadli menggambarkan sosok Ahmad Dhani telah didzalimi oleh rezim saat ini.
Fadli dan Ahmad Dhani dikenal sebagai sahabat yang sama-sama memperjuangkan adanya perubahan kepemimpinan keduanya mendukung pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Tak tanggung-tanggung, mereka sebelumnya kompak membuat lagu dengan judul 'Sontoloyo' sebagai bentuk kritik untuk pemerintah.
Dalam perjalanan kasus Ahmad Dhani, Fadli sering membela musisi band ternama Dewa 19 itu sebagai korban kriminalisasi pada rezim ini. Pasalnya, Fadli menganggap Ahmad Dhani bukanlah menyebarkan ujaran kebencian akan tetapi mengemukakan pendapatnya dan termasuk kepada hak warga negara berdemokrasi.
Baca Juga: Namanya Warung Barokah, Tapi Jualan Arak dan Miras
Ahmad Dhani telah divonis 1 tahun 5 bulan penjara dan langsung dijebloskan ke penjara setelah dinyatakan bersalah dan melakukan tindak pidana. Dirinya dinilai telah menyebarkan ujaran kebencian melalui akun twitternya.
Sebelumnya Ahmad Dhani dilaporkan oleh Jack Lapian. Jack melaporkan istri Mulan Jameela itu terkait twit Dhani yang dianggap berisi ujaran kebencian. Ada tiga twit Dhani, salah satunya berbunyi: "Siapa saja dukung penista agama adalah bajingan yang perlu diludahi mukanya-ADP".
Sebagai bentuk empatinya untuk sang sahabat, Fadli lantas membuatkan puisi khusus untuk Ahmad Dhani. Berikut ialah puisinya.
AHMAD DHANI
kau telah bersaksi
tentang zaman penuh persekusi
kau melihat dengan mata kepala sendiri
teater kebiadaban rezim tirani
kini kau korban kriminalisasi
ruang gerakmu makin dibatasi
kau telah didzalimi
Baca Juga: Kaki Alami Pembengkakan, Abu Bakar Baasyir Dilarikan ke RSCM
mereka cemas kata-katamu
melahirkan kesadaran
mereka gentar dengar lagumu
membangunkan perlawanan
menabuh genderang kebangkitan