Soal Tabloid Indonesia Barokah, Ipang Wahid Ungkit Kasus Ratna Sarumpaet

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 29 Januari 2019 | 03:15 WIB
Soal Tabloid Indonesia Barokah, Ipang Wahid Ungkit Kasus Ratna Sarumpaet
Prabowo - Sandiaga Laporkan Tabloid Indonesia Barokah ke Dewan Pers. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Joko Widodo, Ipang Wahid membantah tudingan Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden Prabowo Subianto yang menyebutnya berada di balik pembuatan tabloid Indonesia Barokah, sembari menegaskan ia tak akan mundur seperti para pendukung Ratna Sarumpaet.

"BPN bilang Ipang Wahid jangan lari dari tanggung jawab. Kata saya, orang pesantren itu diajari pemahaman laa aqudul jubna 'anil haijaa i. Tidak akan mundur saya sedikit pun," tulis Ipang dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (28/1/2019).

"Yang lari itu adalah saat menuduh Ratna Sarumpaet digebukin, lalu press conference tapi saat ketahuan kalau itu operasi plastik, semua pada mundur teratur dan buang body. Itu baru lari," lanjut Ipang, mengungkit kasus hoaks Ratna Sarumpaet yang menghebohkan Tanah Air pada September 2018 lalu.

Dalam keterangannya, Ipang secara rinci menjelaskan soal sebuah platform terbuka yang dinamainya Indonesia Barokah (IB). Ia mengatakan IB adalah platform tempat semua orang bisa menyumbangkan konten kreatif, selama tujuannya untuk kebaikan.

"Messagenya, salah satunya adalah melarang fitnah, hoax, ujaran kebancian dll," beber putera pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Salahuddin Wahid itu.

Ipang Wahid juga menjawab tudingan yang membawa-bawa nama Nizar (dan alamat email [email protected]), yang diakuinya sebagai salah satu stafnya.

"Dia membeli server yang penggunaannya adalah untuk pekerjaan kantor. Lantas, ada anak-anak volunteer yang ingin membuat website Indonesia Barokah. Terus kontak Nizar untuk meminjam server tersebut dan oleh Nizar diizinkan karena memang tujuannya untuk dakwah," jelas Ipang.

"Jadi, pembelian server tidak ada serta merta dibeli untuk pembuatan website. Karena memang digunakan untuk kegiatan kantor secara general," lanjut dia.

"Lantas buat yang bertanya, kenapa alamat emailnya diganti? Itu adalah reaksi kawan-kawan pembuat website yang panik, takut menyusahkan Mas Ipang. Dan mereka pun, langsung mengganti servernya ke server mereka sendiri," imbuh Ipang.

Kepada mereka yang menudingnya menebar fitnah, Ipang mempersilahkan mereka membuka langsung website Indonesia Barokah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI