Kerap Tunjukkan Burungnya di JPO, Lelaki Misterius Buat Takut Perempuan

Senin, 28 Januari 2019 | 15:11 WIB
Kerap Tunjukkan Burungnya di JPO, Lelaki Misterius Buat Takut Perempuan
Penampakan warga saat melintas di JPO Muka Kuning, Batam, Riau. (Batamnews.co.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaku pelecehan bisa melancarkan aksinya di mana saja, bahkan lelaki mesum bisa beraksi di tempat umum termasuk jembatan penyebrangan orang (JPO). Gara gara kondisi JPO di Muka Kuning, Batam, Riau yang terbilang sepi, kotor, dan minim penerangan, akhirnya dimanfaatkan pelaku pelecehan seksual untuk menjadi markasnya.

Seorang warga bernama Anggi mengaku sempat melihat lelaki misterius melakukan hal tidak senonoh kepada perempuan-perempuan yang melintas di JPO tersebut, Minggu (27/1/2019) sore. Perempuan itu sempat ketakutan saat melihat lelaki mesum itu mengeluarkan alat vitalnya.

"Kemarin jam setengah 6 sore, saya hampir tidak bisa pulang karena takut di jembatan ada orang mengeluarkan alat vitalnya sambil melihat perempuan yang lewat. Sempat bingung mau lewat mana karena saya sendiri takut lewat jalan raya yang ramai,” kata kepada batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Senin (28/1/2019).

Dia pun mengaku sering melihat lelaki mesum tersebut saat melintas di JPO Muka Kuning. Lelaki mesum hanya berperilaku eksebisionis terhadap perempuan dan takut jika dilihat oleh laki-laki.

Baca Juga: Jalani Sidang Putusan, Ahmad Dhani Ditemani Mulan Jameela

Sementara itu, Mitha, seorang karyawati di salah satu perusahaan kawasan industri Muka Kuning punya pengalaman lain saat menyeberang di JPO itu. Di kala pagi saat masuk kerja, Mitha mengaku sering melihat gelandangan tidur berjejer di atas JPO.

"Setiap saya pulang selesai shift malam atau berangkat tiap jatah shift pagi pasti sering melihat banyak orang tidur di sepanjang jembatan. Itu kadang bikin saya takut," kata Mitha.

Mitha dan Anggi memiliki harapan yang sama. Mereka ingin pemerintah menertibkan sekaligus merawat JPO Mukakuning untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Menurut keduanya, sejauh ini belum ada tindakan dari pihak berwenang menyikapi hal tersebut. Banyaknya tunawisma dan tindak pelecehan seksual terhadap perempuan pengguna JPO diyakini karena minim pengawasan.

Seperti diketahui, JPO Muka kuning menjadi satu-satunya akses menyeberang jalan di kawasan itu. Jembatan itu efektif digunakan sejak 2012 lalu dengan tujuan meminimalisir kecelakaan terhadap pejalan kaki.

Baca Juga: Pengguna Angkutan Umum di Jakarta Turun dari 49 Persen ke 19 Persen


Sumber: Batamnews.co.id

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI