Suara.com - Idayati, perempuan berusia 35 tahun warga Jalan dr Sutomo, Kelurahan Tompokersa, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dibunuh dan dilemparkan ke sungai seusai berkencan.
Polisi menangkap dua lelaki warga Desa Dawuhan, Kecamatan Rowokangkung, Lumajang. Salah satunya adalah pelajar SMP berinisial N (16).
Pelaku lainnya adalah MS (23), seorang kuli, dan terpaksa ditembak di bagian kaki karena melawan.
“Kasus ini berawal dari penemuan mayat korban di pintu muara Pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember pada 21 Januari,” kata Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Kusworo Wibowo, seperti diberitakan Beritajatim.com, Senin (28/1/2019).
Baca Juga: Wanita Pekerja Salon Tewas Usai Pesta Alkohol 70 Persen Campur Sprite
Polisi Jember kemudian berkoordinasi dengan polisi Lumajang. Berdasarkan hasil penyelidikan diketahui, sebelum meninggal, Idayati berhubungan badan dengan MS pada 19 Januari.
“Setelah berhubungan badan, korban meminta sejumlah uang yang tidak bisa dipenuhi tersangka. Tersangka emosi lalu memukul dan menendang korban. Bahkan tersangka memukul korban memakai helm,” kata Kusworo.
Idayati tersungkur tak berdaya. MS menginjak dadanya hingga pingsan. MS kemudian menghubungi N. Mereka membawa tubuh Idayati dan melemparkannya ke sungai. Tubuh Idayati hanyut dan ditemukan di Paseban dalam keadaan tak bernyawa.
Berdasarkan hasil autopsi, Idayati meninggal karena tenggelam. “Saat dianiaya, korban masih belum meninggal dan masih melawan. Helm yang digunakan untuk menganiaya juga dibuang ke sungai,” kata Kusworo.
“Korban sudah menjalin hubungan lama dengan tersangka. Mereka sudah berhubungan badan empat kali,” kata Kusworo.
Baca Juga: Istana: Tabloid Indonesia Barokah Rusak Demokrasi
Kusworo mengatakan, ini pembunuhan spontan dan bukan terencana. “Tersangka diancam korban, sehingga tersangka emosi,” katanya.