Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengomentari keputusan petinggi Partai Bulan Bintang yang mendukung pasangan capres 01 Jokowi-Maruf Amin dalam pemilu presiden 2019. Sandiaga mengendus adanya perpecahan di kubu PBB. Namun demikian, Sandiaga Uno mengaku tak ambil pusing dengan pilihan PBB dalam pilpres 2019, menurutnya semua partai bebas menentukan pilihan.
"Masyarakat maupun partai bebas untuk menentukan pilihannya dan kita hormati keputusan tersebut namun kami yakin dengan 80 hari tersisa aroma perubahan ini semakin terasa," kata Sandiaga Uno di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (27/1/2019).
Menurutnya, aroma perpecahan arah dukungan politik itu terasa ketika dirinya bertemu kader PBB di beberapa daerah. Dia menganggap ada sebagian kader PBB yang tidak sepakat dengan sikap politik para petinggi partai termasuk Yusril Ihza Mahendra selaku ketua umum.
"Jadi ada diskoneksi. Kami kemarin di Madura khususnya di Pamekasan. Temen temen PBB di sana menyatakan dukungan dan tadi juga kami di Bangkalan beberapa teman-teman PBB. Jadi ada sebuah diskoneksi antara elit dan akar rumput," jelas Sandiaga.
Baca Juga: Usai Pensiun, Liliyana Natsir Ingin Lebih Menikmati Hidup
Namun, dia menganggap, adanya ada perbedaaan dukungan di internal PBB merupakan hal yang lazim. Dia pun mengaku memilih untuk fokus menarik suara rakyat mengingat pemilu presiden tinggal 80 hari lagi atau tepat pada 17 April 2019.
"Kita hormati keputusannya tapi kita akan terus bekerja keras dalam 80 hari ke depan. Kita yakin masyarakat sudah sangat ingin perubahan khususnya di bidang ekonomi," tutupnya.
Sebelumnya, PBB mengumumkan secara resmi mendukung pasangan capres 01 Jokowi-Maruf Amin dalam Pilpres 2019. Hal itu di umumkan Ketua Umum PBB, Yusril Izha Mahendra usai menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) DPP PBB di Hotel Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, hari ini.