Suara.com - Gempa bumi berkekuatan 4,7 skala Richter (SR) mengguncang wilayah Kabupaten Aceh Singkil pada Sabtu (26/1/2019) sekira pukul 23.36 WIB.
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mata I'e Banda Aceh di Aceh Besar menyatakan, titik koordinat episenter berada di 2,04 Lintang Utara dan 97,86 Bujur Timur.
Pusat gempa tepatnya terjadi di laut dengan jarak sekitar 35 kilometer arah Barat Daya Kabupaten Aceh Singkil yang memiliki kedalaman 10 kilometer.
Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan BMKG dan laporan masyarakat, gempa bumi dirasakan di Kota Gunung Sitoli, Pulau Nias, Sumatera Utara II-III MMI.
Baca Juga: Disebut Mau Menikah, Ahok Bawa Puput Nastiti Devi Temui Oso
Balai Besar BMKG Wilayah I Medan menyatakan, gempa bumi berkekuatan 4,7 SR itu merupakan gempa dangkal yang tidak memicu tsunami.
"Meski terjadi di laut, tapi hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," terang Kepala Balai Besar BMKG Wilayah I Medan, Edison Kurniawan.
Gempa yang terjadi kali ini merupakan jenis shallow crustal earthquake atau gempa kerak dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia.
"Hingga pukul 00.23 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas aftershock (gempa bumi susulan)," katanya.
Seperti diketahui, Aceh merupakan salah satu provinsi yang memiliki intensitas gempa yang tinggi di Indonesia, karena berada di bentangan Patahan Semangko atau Sesar Sumatera.
Baca Juga: Media Asing: Ahok Bebas dari Penjara, Jatuh ke Tangan Pengawal Mantan Istri
Yakni patahan gempa sepanjang 1.900 kilometer terbentang dari Aceh hingga Teluk Semangko di Provinsi Lampung. Aceh juga berada di dekat pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia
"Kepada masyarakat kami imbau agar tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tegas Edison. (Antara)