Suara.com - Sabtu (26/1/2019), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM di Lapangan Asrama Polisi, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Indonesia itu sedikit bercerita tentang masa kecilnya. Jokowi mengaku jika semasa kecil di Solo, Jawa Tengah, dirinya pernah hidup susah. Bahkan tinggal di pinggir kali selama sembilan tahun bersama orangtuanya.
"Karena saya sudah sembilan tahun, hidup dipinggir kali, hidup menderita, kesulitan," ujar Jokowi dalam sambutan.
Karenanya Jokowi mengimbau agar nasabah penerima program Mekaar untuk tidak mudah menyerah dalam berwirausaha.
Baca Juga: Jokowi Satu Meja dengan Anies Baswedan, Santap Nasi Padang
"Tapi jangan menyerah, karena yang bisa mengubah kita sendiri," kata Jokowi.
"Gunakan sebaik baiknya program Mekaar. Saya melihat wajahnya optimis, cerah, nanti dua tahun lagi saya lihat, jangan dari dua warung ke lima warung, nanti kalau (bisa) sudah 200 warung," ucapnya.
Lebih lanjut, Jokowi berpesan kepada ratusan nasabah program Mekaar untuk bersikap jujur, disiplin dan bekerja keras dalam mengikuti program tersebut. Karena jika usaha berkembang, nasabah bisa mengajukan dana usaha untuk program Kredit Usaha Rakyat senilai Rp 25 Juta hingga Rp 500 Juta.
"Dengan jujur, displin, kerja keras. Kalau sukses ditarik ke program KUR (Kredit Usaha Rakyat), yang bisa Rp 25 juta sampai Rp 500 juta. Dari 524 orang saya yakin bisa naik kelas ke KUR, nanti pak Gubernur mantau terus," tandasnya.
Dalam acara tersebut tampak hadir Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
Baca Juga: Baasyir Urung Bebas, Eggi Sudjana Samakan Jokowi dengan Ratna Sarumpaet